Berita Jembrana
Sediakan Latihan Menari Untuk Anak Difabel dan KK Miskin, Hingga Mengajar Tari di Panti Asuhan
Sediakan Latihan Menari Untuk Anak Difabel dan KK Miskin, Hingga Mengajar Tari di Panti Asuhan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Beberapa kali juga diundang ke Jakarta untuk mengisi acara di program sebuah acara televisi. Selain itu sempat diundang dalam acara formal di kementrian, Pemprov Bali hingga pemerintah daerah.
Bahkan, belum lama ini juga menerima undangan dari Malaysia untuk mengisi pertunjukan di sebuah acara. Namun, karena berbenturan dengan jadwal pentas lainnya, ia belum menentukan pilihan.
Selain undangan, Sanggar Pradnya Swari khususnya Pelatih Tari Ni Kadek Astini juga pernah mendapat penghargaan dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI belum lama ini.
Ia diberikan predikat oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai sosok yang berdidikasi untuk sosial dan kemanusiaan.
"Selain diundang ke berbagai acara TV, kita juga sempat menerima penghargaan dari Kemensos. Astungkara sanggar ini tetap berjalan dengan mengedepankan nilai kemanusiaan," tandasnya.
Jangan Berhenti Berbuat Baik Untuk Kemanusiaan
I Made Marta Hadiputra dan Ni Kadek Astini merupakan sosok pasutri yang harus menjadi panutan masyarakat lainnya.
Mereka tak terlahir dari keluarga bergelimang harta namun mampu berbagi dengan segala keterbatasannya.
Kuncinya adalah jangan henti berbuat baik secara tulus ikhlas kepada orang lain, dan niscaya kebaikan itu akan kembali pada diri sendiri.
Menyediakan kuota dan berlatih secara gratis untuk anak disabilitas dan anak kurang mampu adalah salah satu bentuk kemanusiaan yang patut dijunjung tinggi.
Ia tak berharap banyak dengan program tersebut, hanya untuk melestarikan tari Bali dan anak-anak tersebut memiliki bekal skill menari Bali nantinya.
Selain itu, sanggar ini juga memiliki tiga konsep seni. Yakni Seni untuk hidup artinya dari seni kita bisa hidup. Kemudian Seni untuk Bhakti artinya dengan seni kita bisa berbakti dengan semua elemen masyarakat maupun lingkungan.
Kemudian yak terakhir adalah seni untuk sosial. Seni untuk sosial ini sudah sering kali dilaksanakan yakni dengan menggelar acara berbagai bersama dan lainnnya.
"Seni untuk sosial, artinya ada aksi sosial kepada orang lain. Kita dari sanggar selalu menyisihkan pendapatan yang kemudian disalurkan dengan memberi anak kurang mampu agar punya keterampilan maupun skill untuk bekal mereka nanti," ungkapnya.
"Kita juga berpesan ke anak-anak kita untuk tidak henti-hentinya berbuat baik dan berbagi kepada sesama. Meskipun sedikit, intinya kita berbagi," pesannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.