Pendidikan

Jumlah SD Negeri di Denpasar Terbatas, Agus Wirajaya Sarankan Efisiensi Lahan

Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir, para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ida Bagus Putu Mahendra/Tribun Bali
Anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya sarankan adanya efisiensi lahan sekolah dasar negeri di Denpasar. Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Pria yang kini duduk di Komisi III DPRD Denpasar itu mengatakan, dalam mengakomodir jumlah rombel (rombongan belajar), pemerintah memang perlu menambah jumlah sekolah. Namun, jika lahan untuk membangun sekolah masih terbatas, dapat menyiasati lahan yang tersedia. Seperti misalnya dengan menambah jumlah lantai yang ada di sekolah dasar tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya sarankan adanya efisiensi lahan sekolah dasar negeri di Denpasar.

Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir, para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan.

Pria yang kini duduk di Komisi III DPRD Denpasar itu mengatakan, dalam mengakomodir jumlah rombel (rombongan belajar), pemerintah memang perlu menambah jumlah sekolah.

Namun, jika lahan untuk membangun sekolah masih terbatas, dapat menyiasati lahan yang tersedia.

Seperti misalnya dengan menambah jumlah lantai yang ada di sekolah dasar tersebut.

Baca juga: Perhatikan Tingkat Suku Bunga Penjaminan Agar Simpanan Nasabah Dijamin LPS

Baca juga: Kapasitas 400 Siswa, yang Daftar 600 Lebih, PPDB SMAN 1 Bangli, Tak Ada Tambahan Rombel

Ilustrasi sekolah baru - Jumlah SD Negeri di Denpasar Terbatas, Agus Wirajaya Sarankan Efisiensi Lahan
Ilustrasi sekolah baru - Jumlah SD Negeri di Denpasar Terbatas, Agus Wirajaya Sarankan Efisiensi Lahan (Tribun Bali/Dwi Suputra)

“Kalau terkait penyediaan rombel, pemerintah memang harus menambah jumlah sekolah. Atau mau tidak mau kalau kondisinya keterbatasan lahan, ya memaksimalkan sekolah yang ada. Misalnya lantainya ditambah,” ungkap Agus Wirajaya saat dihubungi Tribun Bali pada Jumat 23 Juni 2023.

Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan, dengan melihat realita yang terjadi, kemungkinan soal penambahan jumlah lantai di sekolah dasar bisa dipertimbangkan.

Hal tersebut merupakan saran darinya, guna menyediakan lebih banyak rombel (rombongan belajar) bagi para calon peserta didik baru.

“Memang dulu mungkin banyak SD yang banyak tidak lantai 3. Tapi dengan kebutuhan yang sekarang, mungkin bisa dipertimbangkan itu. Bertahap ditingkatkan agar menyediakan rombel lebih banyak. Saran ke depan ini. Untuk memenuhi rombelnya,” jelas Agus Wirajaya.

Disinggung soal rencana pembangunan SD negeri baru, pihaknya mengaku hal tersebut belum menjadi prioritas.

Prioritas pembangunan, kata Agus Wirajaya, kini lebih kepada pembangunan SMP.

Hal tersebut lantaran jumlah calon peserta didik baru untuk tingkat SMP mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Kalau penambahan jumlah SD belum. Sekarang masih fokus SMP yang akan ditambah karena kebutuannya memang meningkat,” terangnya.

Di akhir, ia mengatakan, perlu adanya keberimbangan antara jumlah sekolah dengan jumlah calon peserta didik baru.

“Kalau menurut saya, idealnya setiap desa ada sejumlah SD negeri, SMP negeri, yang memang bisa mengcover. Tapi perlu memaklumi kondisi juga saat ini,” pungkas Agus Wirajaya, anggota DPRD Denpasar.

Sebelumnya, para calon peserta didik baru yang akan memasuki tingkat sekolah dasar kesulitan mencari sekolah negeri di Kota Denpasar.

Hal tersebut lantaran para orang tua dan calon peserta didik tak memiliki KK Denpasar.

Lantaran kesulitan mencari sekolah negeri bagi putra-putrinya, para orang tua juga sempat menggeruduk Kantor Disdikpora Kota Denpasar, pada Senin 19 Juni 2023 lalu guna menyampaikan keluh kesahnya dengan pemerintah.

Bahkan, hingga Jumat 23 Juni 2023, para orang tua masih mendatangi Kantor Disdikpora Kota Denpasar guna meminta bantuan agar anaknya dapat bersekolah di SD negeri.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya angkat bicara.

Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengakui, jumlah sekolah dasar negeri di Kota Denpasar masih terbatas dan belum ideal.

Anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya sarankan adanya efisiensi lahan sekolah dasar negeri di Denpasar.





Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan.





Pria yang kini duduk di Komisi III DPRD Denpasar itu mengatakan, dalam mengakomodir jumlah rombel (rombongan belajar), pemerintah memang perlu menambah jumlah sekolah.





Namun, jika lahan untuk membangun sekolah masih terbatas, dapat menyiasati lahan yang tersedia.





Seperti misalnya dengan menambah jumlah lantai yang ada di sekolah dasar tersebut.
Anggota DPRD Denpasar, Agus Wirajaya sarankan adanya efisiensi lahan sekolah dasar negeri di Denpasar. Hal tersebut dilakukan guna mengakomodir para calon peserta didik baru yang kini kesulitan mencari sekolah dasar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Pria yang kini duduk di Komisi III DPRD Denpasar itu mengatakan, dalam mengakomodir jumlah rombel (rombongan belajar), pemerintah memang perlu menambah jumlah sekolah. Namun, jika lahan untuk membangun sekolah masih terbatas, dapat menyiasati lahan yang tersedia. Seperti misalnya dengan menambah jumlah lantai yang ada di sekolah dasar tersebut. (Ida Bagus Putu Mahendra/Tribun Bali)

Tak hanya soal jumlah sekolah, ia juga mengamini jumlah rombel yang kini telah ditetapkan belum dapat mengakomodir seluruh calon peserta didik baru.

Lantaran jumlah sekolah dan rombel yang masih terbatas, kata Agus Wirajaya, pemerintah perlu menentukan prioritas.

Prioritas tersebut diwujudkan dengan mendahulukan calon peserta didik baru yang memiliki KK Denpasar untuk dapat diterima di SD negeri di Kota Denpasar.

“Kendala kita sekarang di Kota Denpasar ini, jumlah sekolah memang belum ideal. Ini kita ngomongin SD. Jumlah rombel juga tidak bisa memenuhi kebutuhan semua.”

“Sebagai Pemerintah Kota Denpasar, tentu warga Denpasar yang didahulukan. Mau tidak mau dinas kan harus berpikir prioritas karena posisi keterbatasan itu. Jadi tidak bisa sepenuhnya disalahkan,” ungkap Agus Wirajaya saat dihubungi Tribun Bali pada Jumat 23 Juni 2023.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved