Berita Karangasem

DITUTUP! Setelah Pengubengan, Jalur Pendakian Gunung Agung Lewat Temukus Closed!

Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa
Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023. Penutupan dilakukan, setelah jalur pendakian Pura Pengubengan, Besakih ditutup. Mengingat gunung akan  dijadikan kawasan suci, tak lagi jadi objek wisata, khususnya di Bali.   

TRIBUN-BALI.COM - Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023.

Penutupan dilakukan, setelah jalur pendakian Pura Pengubengan, Besakih ditutup.

Mengingat gunung akan  dijadikan kawasan suci, tak lagi jadi objek wisata, khususnya di Bali.  

Komang Kayun, guide lokal asal Br. Temukus, mengatakan penutupan pendakian Gunung Agung jalur Temukus dikarenakan adanya SE Gubernur Provinsi Bali yang menjadikan gunung sebagai daerah kawasan disucikan.

Serta tidak lagi dijadikan sebagai destinasi objek wisata. Dan gunung harus dijaga kesucian serta kelestariannya.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Kapolda Bali Harap Masyarakat Tak Terpancing Berita Hoaks

Baca juga: Ajak Generasi Muda Ikuti Zaman yang Kian Canggih, Timedoor Academy Gelar Lomba Pembuatan Game

Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023.

Penutupan dilakukan, setelah jalur pendakian Pura Pengubengan, Besakih ditutup.

Mengingat gunung akan  dijadikan kawasan suci, tak lagi jadi objek wisata, khususnya di Bali.  
Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023. Penutupan dilakukan, setelah jalur pendakian Pura Pengubengan, Besakih ditutup. Mengingat gunung akan  dijadikan kawasan suci, tak lagi jadi objek wisata, khususnya di Bali.   (Istimewa)

Ditambahkan, guide tetap bersedia mengantar ke puncak Gunung Agung jika ada pamedek atau wisatawan yang membutuhkan tenaganya.

Dengan catatan yang bersangkutan harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Mengingat Gunung Agung adalah  tetap suci yang dijaga, dan harus dilestarikan.

"Tadi ada 30 orang pamedek naik ke atas, serta meminta bantuan jasa guide. Tujuannya naik ke atas untuk sembahyang & nunas tirta. Kita langsung mengantar bersangkutan, dengan catatan harus taati peraturan yang berlaku. Tak boleh melanggar," ungkap I Komang Kayun, Minggu (25/6/2023) kemarin.

Guide dari jalur Temukus berharap rencana pemerintah mengangkat guide, menjadi penjaga pegunungan dan bebukitan terealisasi.

Mengingat setelah ada penutupan, masyarakat tak memiliki pekerjaan. Bersangkutan kembali bekerja seperti semula. Mencari rumput,berternak, berkebun dan menjadi buruh bangunan.

"Guide di Temukus berharap agar diangkat menjadi tenaga kontrak seumur hidup. Menjadi guide satu - satunya pekerjaan serta sumber penghasilan keluarga. Guide berharap pemandu lokal diangkat menjadi kontrak seumur hidup," harap Komang Kayun, pria asli Br. Temukus ini.

Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023.
Pendakian Gunung Agung jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, ditutup mulai tanggal 22 Juni 2023. (Ist)

Kadus Temukus, I Wayan Sudiana, mengutarakan hal yang sama. Penutupan berawal dari SE Gubernur.

Pihaknya berharap melalui penutupan ini, kawasan gunung tetap terjaga."Kemarin ada beberapa wisatawan yang naik tapi ditolak. Seandainya ada pamedek yang naik, guide siap mengantarnya," tegas Sudiana.

Sebelumnya, pendakian Gunung Agung jalur Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem ditutup.

Penutupan dilakukan 15 Juni 2023, buntut  dari Surat Edaran  yang dikeluarkan  Gubernur Bali  yang menjadikan gunung sebagai daerah kawasan suci serta tidak lagi dijadikan objek wisata.

Koordinator Guide Pendakian Gunung Agung Jalur Pengubengan, Nengah Suardana, mengungkapkan penutupan jalur Pengubengan sesuai kesepakatan guide lokal, dan desa  adat saat mengelar paruman.

Dasar penutupan SE Gubernur Bali. Penutupan pendakian juga inisiatif pemandu lokal Jalur Pura Pengubengan.

"Setelah guide mengelar koordinasi di  Kantor Gubernur, guide di Jalur Pengubengan sepakat untuk menutup. Selain itu dikarenakan ada paruman dengan desa adat. Di jalur pendakian sudah dipasangkan banner. Pemasangan banner inisiatif guide di Jalur Pura Pengubengan, Desa  Besakih," jelas Suardana.

Ditambahkan, guide tetap bersedia mengantar ke puncak Gunung Agung jika ada pamedek atau wisatawan yang membutuhkan tenaganya.

Dengan catatan yang bersangkutan harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Mengingat Gunung Agung adalah  tetap suci yang  dijaga dan harus dilestarikan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved