Berita Bali
Gojek Berikan Pelatihan Anti Kekerasan Seksual Bagi Mitra di Bali
Gojek layanan on-demand secara konsisten menggelar kegiatan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan pengembangan diri
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
● Berani tegur pelaku, tapi ingat pastikan keamanan Anda dan korban. Tegur secara tegas, jelas, dan cepat.
● Alihkan perhatian, Anda bisa pura-pura kenal dengan korban untuk membuat pelaku mengira bahwa korban tidak sendirian.
● Ngajak orang lain untuk membantu. Anda bisa ajak orang lain yang ada disekitar Anda atau cari pihak berwajib yang bisa Anda ajak untuk membantu korban.
● Tunggu situasi aman. Pastikan korban aman dan tanyakan bantuan apa yang korban butuhkan.
● Usahakan merekam kejadian tapi jangan unggah ke media sosial. Tanyakan persetujuan korban untuk menggunakan rekaman kita sebagai bukti untuk melapor kepada pihak yang berwajib.
“Ini sudah memasuki tahun keempat kami berkolaborasi dengan Gojek untuk mengajak para mitra driver berperan aktif dalam mencegah tindak kekerasan seksual di sekitarnya. Konsistensi Gojek yang terus berupaya untuk menjaga keamanan ekosistemnya dari tindak kekerasan seksual patut diapresiasi. Ini sesuai dengan tujuan bersama Demand dan Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi semua,” imbuh Anindya Restuviani selaku Program Director DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual).
Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam.
Mitra juga dilatih untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander).
Selain bekerja sama dengan DEMAND, Gojek juga bekerja sama dengan salah satu lembaga non profit lokal yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Bali.
Nantinya selain edukasi sinergi Gojek dengan lembaga ini juga akan dilanjutkan dalam bentuk penyediaan pendampingan baik mitra maupun konsumen yang menjadi korban tindak kekerasan seksual.
Ratna Susianawati, selaku Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, menyatakan apresiasinya untuk inisiatif yang dilakukan oleh Gojek.
“Saya mengapresiasi kepada Gojek atas inisiatif dan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka kekerasan seksual dan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Gojek dengan KemenPPPA yang ditandatangi pada tahun 2020 lalu,” ucapnya.
Dengan demikian kegiatan ini bisa bertujuan untuk menjadi bentuk kolaborasi semua pihak dan berbagi peran dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi masyarakat.
“Dengan semakin banyaknya mitra driver yang paham mengenai hal ini maka akan semakin meminimalisir terjadinya kasus kekerasan khususnya kekerasan seksual di ruang publik,” tambahnya.
Langkah edukasi yang Gojek lakukan tidak hanya menyasar mitra driver.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.