Ruci Tergopoh Minta Tolong Warga, Kebakaran Besar Hanguskan Rumah dan Isinya

TRIBUN-BALI.COM - Api membakar sebuah rumah di Banjar Patus, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Senin (26/6) petang. Si jago merah mengamuk dan menghanguskan bangunan dan seisinya.

Kapolsek Dawan, Kapolsek Dawan AKP Gede Susiawan mengungkapkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.00 Wita. Rumah yang terbakar merupakan milik seorang petani bernama I Wayan Sunariata (44).

Kejadian bermula saat Ni Ketut Ruci (70), ibu Sunariata sembahyang di sanggah pamerajan. Saat bersembahyang itu, ia melihat ada kepulan asap yang keluar dari dalam rumah. Sadar kebakaran, Ruci pun berteriak meminta tolong.

Ia histeris meminta bantuan warga untuk memadamkan api yang kian berkobar. Warga datang dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Petugas pemadam kebakaran pun dihubungi agar api cepat dipadamkan.

Baca juga: Bule Penganiaya Sembunyi di Penginapan, Ditangkap Tanpa Perlawanan Setelah Hajar Warga Nusa Penida

Baca juga: Pusaran Pro-Kontra Harga Tiket Laga Kandang! Rp 100 Ribu yang Sungguh Memberatkan Fans

"Ketika itu warga sempat melakukan pemadaman dengan alat seadanya dengan memanfaatkan air dari PDAM," ungkap AKP Gede Susiawan.

Tidak lama berselang, petugas pemadam kebakaran datang. Ada tiga unit armada Damkar Klungkung diturunkan untuk memadamkan api. Si jago merah dijinakkan petugas sekitar pukul 19.30 Wita.

Susiawan menuturkan, dari informasi keluarga, ibu Sunariata sempat menghaturkan canang dan dupa di pelangkiran depan bangunan rumah sebelumnya. Setelahnya ia pergi sembahyang di sanggah. Selain itu anak Sunariata juga mengisi daya handphone di dalam rumah.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian mencapai sekitar Rp 150 juta. "Korban tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan menerima sebagai musibah," jelas Susiawan. (mit)

Polisi Simpulkan Korsleting

Kapolsek Dawan, Kapolsek Dawan AKP Gede Susiawan mengungkapkan, saat kejadian pihak keluarga tidak sedang memasak ataupun menyalakan api. Namun ada yang melihat api berkobar bersumber dari atap. Atas dasar inilah kebakaran disimpulkan sementara terjadi karena korsleting arus listrik.

Selain itu, tak ada bekas hitam yang menandakan nyala api awal seperti kebakaran yang terjadi karena api dupa. "Kebakaran diduga dipicu karena korsleting listrik, mengingat api cukup besar di atas (atap) dari pada bagian bawah dan tembok bangunan tidak ada yang menghitam dampak dari nyala api," jelas Susiawan. (mit)