Berita Klungkung

Ariyadi Rangkul Bule Rusia yang Pukul Wajahnya, Korban Cabut Laporan, Maksim Sternik Bebas!

Ariyadi bahkan tanpa ragu, merangkul pundak bule yang memukulnya pada kejadian di objek wisata Pantai Kelingking, Nusa Penida, Jumat (23/6/2023).

Istimewa
Komang Ariyadi ketika berfoto sembari merangkul WNA asal Rusia, MS di Kantor Satreskrim Polres Klungkung, Selasa (27/6/2023). MS sebelumnya sempat menganiaya Komang Ariyadi di Nusa Penida. 

TRIBUN-BALI.COM - Maksim Sternik (25), lepas dari jerat hukum. Bule Rusia itu bebas setelah menghajar warga Nusa Penida, Komang Ariyadi (42) hingga berdarah. Korban ternyata mau berdamai.

Ariyadi bahkan tanpa ragu, merangkul pundak bule yang memukulnya pada kejadian di objek wisata Pantai Kelingking, Nusa Penida, Jumat (23/6/2023).

Sempat dimintai keterangan, Maksim Sternik akhirnya tidak ditahan dan berujung dibebaskan.

Ariyadi tidak lagi mempermasalahkan kasus pemukulan yang dialaminya.

Keduanya sepakat mengakhiri perkara dengan damai. Korban mencabut laporan kasus pemukulan yang dialaminya itu.

Baca juga: NGERI! Belanja Makan dan Minum Lukas Enembe Rp 900 Juta Sehari

Baca juga: Bangun Resort di Kawasan Suci Pura Gumang, Krama Bugbug Karangasem Gerudug Kantor Bupati dan DPRD!

Jajaran kepolisian saat menangkap WNA pelaku pemukulan warga di Nusa Penida.
Jajaran kepolisian saat menangkap WNA pelaku pemukulan warga di Nusa Penida. (Istimewa)

"Iya betul (kasus pemukulan oleh WNA) itu dilimpahkan ke kami. Pelaku tidak ditahan karena korban sudah tidak mempermasalahkan lagi perkaranya dan keduanya juga ingin berdamai," ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung, Iptu Arung Wiratama, Selasa (27/6).

"Tidak sampai RJ (Restorative Justice), karena korban telanjur melakukan pencabutan laporan. Sudah ada juga surat pernyataan damainya dan pihak WNA setuju untuk memberikan santunan perawatan ke korban," sambung Arung Wiratama.

Setelah damai, Komang Ariyadi berfoto dengan bule Rusia yang memukulnya. Bahkan korban merangkul pundak bule Rusia tersebut sembari menunjukkan surat pernyataan damai. Walaupun saat itu, dagu Aryadi masih ditempel perban akibat luka pukulan.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat (24/6) di areal parkiran Pantai Kelingking. Pemukulan itu terjadi sekitar pukul 18.30 Wita. Bermula saat dua orang WNA datang mengendarai sepeda motor Yamaha Lexy warna hijau.

Ketika datang, bule itu langsung memarkir kendaraannya di depan warung milik adik korban. "Korban menegur WNA tersebut untuk tidak parkir depan warungnya. Namun WNA tersebut tidak menghiraukan dan langsung pergi menuju ke pantai," ujar Ida Bagus Putra Sumerta.

Kemudian Ariyadi memindahkan kendaraan tersebut ke sebelah warung. Sekitar pukul 16.00 Wita, kedua bule tersebut datang dan langsung menghampiri korban. Mereka bertanya kepada Ariyadi mengapa memindahkan motor.

Ariyadi menjelaskan di lokasi tersebut memang dilarang parkir. Namun bule itu tidak terima dan justru memaki-makinya. "WNA itu tidak terima dan marah-marah, memaki menggunakan Bahasa Inggris," jelas Ida Bagus Putra Sumerta.

Tak cukup makian, bule tersebut malah memukul korban empat kali pada bagian dagu dan pipi hingga Ariyadi mengalami luka dan berdarah. Setelah menganiaya korban, bule tersebut pergi meninggalkan Pantai Kelingking.

Polisi mendapatkan identitas pelaku dari pemilik rental sepeda motor yang disewa bule tersebut. Dari hasil penelusuran, sepeda motor itu parkir di penginapan Dungkap Mount View di Desa Batukandik, Nusa Penida.

"Setelah dilakukan pengecekan dan WNA tersebut memang benar menginap di lokasi dimaksud. Selanjutnya personel Polsek Nusa Penida meluncur ke lokasi dan langsung mengamankan bersangkutan ke Polsek Nusa Penida,” jelasnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved