Sponsored Content
Pertahankan Kualitas Layanan dan Keamanan Terbaik, Gojek Berikan Pelatihan Anti Kekerasan Seksual
Pertahankan Kualitas Layanan dan Keamanan Terbaik, Gojek Berikan Pelatihan Anti Kekerasan Seksual
TRIBUN-BALI.COM - Gojek layanan on-demand terdepan di Asia Tenggara sejak 2018 secara konsisten menggelar kegiatan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan pengembangan diri dengan tujuan mempertahankan kualitas mitra driver sebagai kunci Gojek unggul dalam layanan transportasi online Indonesia, sekaligus menjadikan mitra driver sebagai agen pelopor dalam menciptakan ruang aman di publik. Kegiatan ini juga turut dilaksanakan di Bali.
Sebelumnya, penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia[1]. Keunggulan ini menurut INDEF, dilandasi oleh keamanan berkendara dari mitra driver Gojek sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online yang menjadi prioritas dari para pengguna layanan transportasi online.
Rayi Bimantara selaku District Head Gojek Bali menyampaikan, “Bengkel Belajar Mitra (BBM) adalah salah satu dari rangkaian kegiatan terintegrasi dan berkelanjutan kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan mitra driver agar semakin menjadi andalan pelanggan dan terbaik di industri. Kegiatan ini telah konsisten diadakan sejak 2018 di beberapa kota se-Indonesia. Kali inii kami berikan pelatihan mengenai materi anti kekerasan seksual kepada para mitra, guna menciptakan budaya aman di ruang publik, sehingga tidak hanya pelanggan yang bisa merasa aman bersama Gojek tetapi juga membawa dampak positif kepada masyarakat di Bali secara umumnya.”
Dalam pelatihan kali ini, Gojek menggandeng sebuah organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND), bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman. DEMAND akan memberikan materi mulai dari pengenalan jenis kekerasan seksual yang biasanya terjadi di tempat umum dan cara menanggapinya. Gojek juga berkonsultasi dengan DEMAND untuk merangkum materi tersebut dengan cara yang mudah diingat yaitu SIUL dan BANTU.
SIUL sendiri merupakan ragam bentuk kekerasan seksual antara lain:
● S - Sebar konten intim yang tidak diinginkan
● I - Intimidasi atau menggoda dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk tulisan
● U - Ucapan/komentar atas tubuh, termasuk bersiul
● L - meLakukan kontak fisik yang tidak diinginkan.
Sementara BANTU adalah cara untuk menanggapi ketika melihat terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual yaitu dengan:
● Berani tegur pelaku, tapi ingat pastikan keamanan Anda dan korban. Tegur secara tegas, jelas, dan cepat.
● Alihkan perhatian, Anda bisa pura-pura kenal dengan korban untuk membuat pelaku mengira bahwa korban tidak sendirian.
● Ngajak orang lain untuk membantu. Anda bisa ajak orang lain yang ada disekitar Anda atau cari pihak berwajib yang bisa Anda ajak untuk membantu korban.
● Tunggu situasi aman. Pastikan korban aman dan tanyakan bantuan apa yang korban butuhkan.
● Usahakan merekam kejadian tapi jangan unggah ke media sosial. Tanyakan persetujuan korban untuk menggunakan rekaman kita sebagai bukti untuk melapor kepada pihak yang berwajib.