KKB Papua

UPDATE Kondisi Pilot Susi Air: Dipastikan Dalam Kondisi Sehat, Negosiasi Libatkan Keluarga Egianus

Berikut ini adalah update kondisi Pilot Susi Air yang menjadi tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, Capt. Philip Mark Mehrtens

Editor: Mei Yuniken
TribunPapua
UPDATE Kondisi Pilot Susi Air: Dipastikan Dalam Kondisi Sehat, Negosiasi Libatkan Keluarga Egianus 

TRIBUN-BALI.COMUPDATE Kondisi Pilot Susi Air: Dipastikan Dalam Kondisi Sehat, Negosiasi Libatkan Keluarga Egianus

Berikut ini adalah update kondisi Pilot Susi Air yang menjadi tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Dalam kabar terbaru, saat ini pilot Susi Air dipastikan dalam keadaan sehat.

Hal ini berdasarkan penuturan Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Izak Pengamanan dilansir dari Kompas.com.

"Memang dari laporan yang kami terima terungkap bahwa pilot berkebangsaan Selandia Baru yang ditawan KKB dalam kondisi sehat," kata Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Papua, Senin 3 Juli 2023 seperti dikutip Antara.

Ancaman terbaru KKB menyebutkan bahwa memberi tenggat waktu pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi hingga tanggal 1 Juli 2023 kemarin.

Jika melebihi tanggal yang ditentutkan, nasib Pilot Susi Air yang akan menjadi jaminannya.

Hingga saat ini, proses negosiasi masih terus dilakukan untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut.

Menurut Izak, pihaknya masih mengedepankan negosiasi untuk membebaskan Kapten Philip.

Baca juga: Kapolda Papua Tawarkan Uang Tebusan pada KKB Agar Bebaskan Pilot SusiAir, Ini Kata Pengamat Militer

Negosiasi Libatkan Keluarga Egianus

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, proses negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air melibatkan sejumlah pihak.

Seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Bahkan, keluarga Egianus Kogoya juga diminta untuk membantu membebaskan kapten Philip.

"Berbagai upaya dilakukan untuk membebaskan sandera dalam keadaan selamat dari tangan KKB.

Kami berharap dengan dilibatkannya berbagai pihak maka dapat membantu proses pembebasan pilot itu," katanya.

Ancaman Penembakan Bukan dari Egianus Kogoya CS

Sementara itu, Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengatakan, ancaman penembakan terhadap kapten Philip bukan berasal dari KKB Egianus Kogoya.

Ancaman itu disebut berasal dari KKB pimpinan Jefry Pagawak yang saat ini diduga bermukim di Papua Nugini.

"Diduga pengancaman itu dilakukan kelompok KKB pimpinan Jefry Pagawak yang saat ini diduga bermukim di Papua Nugini (PNG)," kata Faizal di Jayapura.

"Kelompok itu hanya mencari sensasi dari yang dilakukan kelompok KKB lain dan bukan bagian dari kelompok KKB Egianus Kogoya," katanya.

Faizal juga memastikan bahwa kapten Philip yang disandera sejak 7 Februari 2023 itu dalam keadaan sehat.

Sebagai informasi, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens, disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan

Baca juga: Egianus Kogoya CS Ancam Akan Eksekusi Pilot SusiAir Hari Ini, Ini Kata Dewan Diplomatik Papua Barat

Kapolda Papua Berikan Sejumlah Tawaran pada Egianus Kogoya CS

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, berharap ancaman itu tidak akan dilakukan karena masih mengganggap Egianus Kogoya dan kelompoknya adalah orang-orang beragama.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, negosiasi penyelamatan pilot Susi Air masih terus dilakukan.

Negosiasi yang dilakukan adalah dengan memberikan tawaran-tawaran kepada Egianus Kogoya.

Salah satu yang ditawarkan kepada Egianus Kogoya cs adalah sejumlah uang.

Sebelumnya, Irjen Mathius Fakhiri mengaku siap memenuhi permintaan KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk memberikan uang tebusan demi pembebasan Phillip Mehrtens.

Namun, Mathius Fakhiri menegaskan tidak akan mengabulkan permintaan terkait senjata dan kemerdekaan.

"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," kata Mathius Fakhiri, Kamis (29/6/2023) dikutip dari Kompas.com.

Mathius Fakhiri mengatakan kini negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan termasuk keluarga Egianus Kogoya.

Melalui negosiasi tersebut, Mathius Fakhiri berharap agar Philip Mahrtens dibebaskan.

Selain itu, kendati ada ancaman dari KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk menembak Mehrtens, Kapolda berharap agar hal itu tidak dilakukan.

"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," pungkasnya.

Baca juga: KKB Beri Batas Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air hingga 1 Juli 2023, Ini Tanggapan Kapolda Papua

Pengamat Militer: Pemberian Uang Tebusan Membuat KKB Meningkatkan Tuntutannya

Terkait hal itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memberikan penilaiannya.

Khairul Fahmi mengungkapkan akan adanya tuntutan baru jika ada pemberian uang tebusan kepada KKB pimpinan Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens.

Lebih lanjut, Khairul Fahmi menilai tuntutan baru ini akan terealisasi dalam rangka untuk mengetes keseriusan pemerintah dalam membebaskan Mehrtens.

"Saya kira, setelah ini kelompok bersenjata masih akan meresponnya dengan memperbarui tuntutan disertai peningkatan tekanan dan desakan kepada pemerintah Indonesia, maupun opini-opini negatif terhadap keseriusan pemerintah untuk membebaskan Phillip Mehrtens," kata Khairul saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat 30 Juni 2023.

Dia juga menilai bahwa pemberian uang tebusan kepada KKB seperti yang disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri adalah wujud batas maksimal dalam negosiasi yang telah dilakukan.

"Menurut saya, tawaran untuk memberi ruang tebusan sebagaimana disampaikan oleh Kapolda Papua itu masih merupakan bagian dari negosiasi."

"Melalui tawaran yang disertai penolakan untuk mengakomodir tuntutan merdeka dan senjata itu, pemerintah melalui Kapolda telah menyampaikan dan menunjukkan ambang batas negosiasi," papar Khairul.

Kendati dianggap sudah menjadi ambang batas, Khairul menganggap pemberian uang tebusan belum sampai pada titik buntu atau deadlock.

"Jadi jika mengacu pada tenggat waktu yang sebelumnya mereka sampaikan, saya kira negosiasi belum akan sampai deadlock hingga eksekusi mati terhadap pilot Susi Air itu dilakukan, sebagaimana ancaman mereka," katanya.

Sehingga, Khairul menilai jika KKB hanya serta merta mengincar uang tebusan dalam konteks pembebasan Mertens, maka justru akan merugikan.

Hal itu lantaran akan berbanding terbalik dengan klaim KKB sebagai pejuang kemerdekaan.

"Bagaimana pun kelompok ini masih harus mempertimbangkan situasi keseluruhan, agar tidak sampai kontraproduktif terhadap kampanye dan operasi politik internasional mereka."

"Kecuali mereka memang benar-benar sekelompok bandit, bukan pejuang kemerdekaan sebagaimana klaim mereka selama ini," tuturnya.

Khairul pun menyarankan kepada pemerintah untuk terus menurunkan level tuntutan KKB terkait pembebasan Mehrtens.

Hal itu karena pemerintah tidak mungkin untuk mengakomodir seluruh tuntutan KKB agar mau membebaskan pilot kelahiran Selandia Baru tersebut.

"Lalu apa yang harus dilakukan? Meskipun ancaman ditingkatkan, menurut saya tidak mungkin bagi pemerintah untuk memenuhi semua tuntutan kelompok ini."

"Operasi dan kontra operasi psikologi masih akan dijalankan agar tuntutan diturunkan hingga level yang layak diakomodir," jelas Khairul.

Kondisi Pilot Susi Air Capten Philip Mark Marhtens (Tengah) kembali diancam akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya
Kondisi Pilot Susi Air Capten Philip Mark Marhtens (Tengah) kembali diancam akan ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya (TribunPapua/Istimewa)

Cara-cara yang selama ini digunakan pemerintah seperti dialog hingga operasi senyap antara TNI-Polri pun masih dapat dilakukan.

Khairul menjelaskan cara-cara tersebut masih perlu dilakukan untuk memperkuat posisi pemerintah dalam negosiasi dengan KKB serta memperbesar peluang keberhasilan.

"Dialog dengan berbagai pihak termasuk kelompok-kelompok bersenjata lainnya juga akan terus berjalan utnuk memperkuat tekanan pada kelompok Egianus."

"Selain itu, langkah-langkah senyap dapat terus ditempuh TNI-Polri secara cermat dan terukur. Ini penting untuk memperkuat posisi pemerintah dalam negosiasi dan memperbesar peluang keberhasilan, jika operasi pembebasan bisa digelar, tanpa harus menunggu akhir negosiasi," tukasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pilot Susi Air yang Disandera KKB dalam Kondisi Sehat, Negosiasi Terus Dilakukan",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved