Hujan Deras di Bali

Jaya Negara Imbau Warga Antisipasi Cuaca Buruk, Jangan Buang Sampah Sembarangan yang Sebabkan Banjir

Wali Kota Denpasar Jaya Negara imbau masyarakat antisipasi cuaca buruk, jangan buang sampah sembarangan yang bisa sebabkan banjir.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Supartika
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat memberikan keterangan - Wali Kota Denpasar Jaya Negara imbau masyarakat antisipasi cuaca buruk, jangan buang sampah sembarangan yang bisa sebabkan banjir. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini menyebabkan berbagai bencana.

Oleh karena itu, Pemkot Denpasar melakukan antisipasi adanya bencana alam termasuk banjir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara.

“Kami sudah melakukan rapat dengan instansi terkait untuk langkah antisipasi. Apalagi diperkirakan cuaca buruk terjadi hingga 10 Juli nanti,” kata Jaya Negara, Sabtu 8 Juli 2023.

Pihaknya akan tetap menyiagakan petugas dari BPBD hingga PUPR untuk antisipasi hal tersebut.

“Karena letaknya di hilir, kami tetap antisipasi kejadian banjir. Kalau debit air tinggi, bukan tak mungkin ada banjir. Tapi kalau 2 jam sudah surut kami tidak kategorikan sebagai banjir,” katanya.

Jaya Negara menambahkan, petugas sudah melakukan pembersihan saluran air dari sampah.

“Kami juga mengimbau masyarakat tak membuang sampah ke saluran air, agar tak terjadi penyumbatan,” katanya.

Sementara itu, Dinas PUPR Kota Denpasar juga melakukan antisipasi dengan melakukan pembersihan sampah yang ada di selokan dan juga di sungai.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 6 Orang yang Terjebak di Glamping Riverside Telaga Waja Bali Saat Hujan Deras

Hal tersebut dilakukan agar tak menyebabkan banjir akibat adanya sumbatan sampah.

PUPR Kota Denpasar menerjunkan Pasukan Biru Prokasih DPUPR Kota Denpasar untuk melakukan pembersihan di beberapa titik seperti saluran air.

Kadis PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata mengatakan, pihaknya akan terus menurunkan petugas dan lebih digencarkan lagi.

“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” kata Airawata.

Ia menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini menurutnya juga dilaksanakan rutin setiap hari dan banyak ditemukan permasalahan klasik yakni masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah.

Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.

“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.

 

Ariawata mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik.

Namun demikian banjir dan genangan terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.

"Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara," paparnya

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya.

Selain itu pula, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.

"Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air," harapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved