Berita Tabanan
Data Terbaru, 225 Titik Dampak Bencana Alam di 10 Kecamatan Tabanan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabanan (BPBD) Tabanan memperbaharui titik bencana dampak hujan deras di Tabanan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabanan (BPBD) Tabanan memperbaharui titik bencana dampak hujan deras di Tabanan, selama tiga hari dari 7 hingga 9 Juli 2023 kemarin.
Data terbaru, ada sekitar 225 titik dampak bencana yang dirilis oleh BPBD Tabanan. Itu meningkat dari data sebelumnya yang hanya sekitar 60 dampak bencana.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinada Giri mengatakan, dari data yang diperbaharui ketika pihaknya terjun ke lapangan.
Ada sekitar 225 titik dari 60 titik sebelumnya yang disampaikan. Dan untuk data terbaru ini pihaknya sudah melakukan penanganan di lapangan.
“Saat ini data terbaru 225 titik bencana alam di Tabanan, mulai 7 hingga 9 Juli,” ucapnya Senin 10 Juli 2023.
Dijelaskannya, bahwa dari kejadian itu, ada yang sudah ditangani dan sedang dalam proses penanganan.
Pihaknya berusaha keras dengan pihak terkait membantu masyarakat untuk akses jalan dan segala aktivitas warga bisa kembali lancar.
Dan ada yang sudah ditangani oleh warga. Kemarin, dalam penanganan pihaknya sedang mendatangkan alat berat. Dan kini alat berat sudah diterjunkan ke lapangan.
“Sudah ada yang tertangani dan ada yang masih dalam proses penanganan mulai kemarin,” jelasnya.
Sebelumnya, untuk kejadian dari dampak bencana hujan deras, pada kejadian 7 hingga 8 Juli 2023, diketahui ada 60 dampak bencana alam.
Mulai dari longsor, banjir, dan dampak bencana lainnya akibat hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Baca juga: Daftar 11 Formasi CPNS 2023 untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Simak Ini Sebelum Daftar CPNS 2023
Hujan pun cukup intens mengguyur Tabanan. Dari mulai pagi hingga malam hari. Akibat banjir dan dampak lainnya itu, pun harus ada pengungsian warga.
Dari data yang dihimpun, untuk 60 titik kejadian di Kecamatan Marga ada 11 kejadian. Mulai dari banjir longsor dan Akubat hujan deras lainnya.
Yang membuat warung rusak, jalan tertimbun longsor dan kejadian senderan rumah jebol dan pemukiman warga terendam banjir.
Kemudian, di Kecamatan Kerambitan ada sekitar tujuh kejadian. Ada Pura Beji terendam banjir, senderan rumah roboh, akses jalan perumahan tertimbun longsor, dan kejadian lainnya.
Selanjutnya di Kecamatan Selemadeg Barat, ada delapan kejadian akibat cuaca ektstrem di Tabanan.
Mulai dari kejadian tanah longsor menimpa ruma warga, longsor menutupi jalan akses rumah warga dan jalan longsor menutupi akses masuk ke pantai.
Kemudian ada juga kejadian lainnya berupa senderan jebol dan pura Taman Beji terendam banjir di Desa Mundeh.
Untuk di Kecamatan Penebel ada sekitar lima kejadian yakni rata-rata longsor dimana ada rumah warga tertimpa longsor dan senderan rumah warga jebol.
Di Kecamatan Kediri, lima kejadian yakni beberapa perumahan terendam banjir di Banjar Sanggulan dan mesti warga mengungsi.
Di Kecamatan Tabanan ada lima kejadian, yakni kejadian rumah warga terendam banjir, senderan pura Luhur Sekartaji longsor, tembok sekolah SMK Pariwisata BGI roboh dan pohon tumbang.
Lalu, kejadian di Kecamtatan Selemadeg Timur ada sekitar enam kejadian mulai longsor hingga mengakibatkan senderan jebol.
Di Kecamatan Selemadeg ada lima kejadian yakni dampak bencana alam berupa tanah longsor menyumbat parit, senderan pertanian jebol dan rumah warga tertimpa longsor.
Di Kecamatan Pupuan, ada enam kejadian yang mencolok ialah kejadian Gedung Bumdes Karyasari longsor dan rumah tertimpa longsor.
Terakhir di Kecamatan Baturiti ada tiga kejadian, pohon bambu longsor menutupi jalan di Desa Perean, kemudian tanah longsor menutupi jalan dan tanah longsor menutupi jalan SMA Negeri 1 Baturiti. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.