Berita Tabanan

Taksiran Kerugian Akibat Bencana di 225 Titik Tabanan Capai Rp 20 Miliar

Taksiran Kerugian Akibat Bencana di 225 Titik Tabanan Capai Rp 20 Miliar

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TB/ Angga
Plt Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Plt Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinadha Giri menyatakan, bahwa keseluruhan bencana yang tercatat oleh pihaknya sekitar 225 titik.

Jumlah ini kemungkinan akan bisa bertambah. Paling tidak sekitar empat hingga lima titik dampak bencana.

Sedangkan taksiran kerugian materiil mencapai Rp 20 Miliar.

“Estimasi kerugian, keseluruhan Rp 20 Miliar: namun untuk infrastruktur saja mencapai paling tidak Rp 15 Miliar,” ucap Giri kepada awak media saat ditemui di Penggak Kantor Bupati Tabanan, Senin 10 Juli 2023.

225 titik dampak bencana, sambungnya, sudah sebagian besar tertangani.

Penanganan sendiri, ada yang melalui penanganan BPBD, dan penanganan oleh masyarakat Tabanan secara gotong royong. Dan juga penanganan dari pihak Desa.

Yang belum tertangani dan dampak cukup besar ialah seperti di Belatungan yakni jembatan putus. Kemudian di Munduk Temu juga saluran irigasi hilang dan satu lagi ialah jalan tertutup longsor di Selabih.

“Awal di tanggal 7 itu ada 31, kemudian kita update tanggal 8 ada 60. Dari 60 sudah 38 tertangani. Selanjutnya sekarang terupdate kemarin 225 titik. Dan sebagian besar sudah. Yang belum beberapa saja, karena memang membutuhkan alat berat,” ungkapnya.

Untuk alat berat sendiri, sambungnya, BPBD tidak memiliki dan harus menyewa.

Anggaran alat berat sendiri yang dianggarkan dari pagu kebencanaan adalah sekitar Rp 40 juta. Dan untuk sewa paling tidak sekitar Rp 150 ribu per jam.

Baca juga: Terungkap Uang Rp 119 Miliar di Proyek BTS Kominfo, Pengacara: Bukan Korupsi, Itu Uang Lelah

“Untuk yang kita sewa itu kemarin di Mengesta ada empat titik. Kemudian di Selabih juga menyewa. Kalau dampak bencana di Tegallinggah dan Perean kita tidak menyewa karena sudah ada dari anggaran desa di dua desa itu. Jadi desa yang menangani,” jelasnya. 

Untuk saat ini, lanjut Giri, bahwa antara pihaknya dan pihak PUPRKP Tabanan sudah mendata mengenai kerugian dampak bencana.

Untuk PU akan mencatat infrastruktur sedangkan pihak BPBD mulai rumah hingga pura yang rusak. Nantinya anggaran akan diambil dari BTT di Perubahan ini. 

“Memang ini belum semua tertangani dan sudah proses penanganan. Dan kalau yang paling parah, ada di Pliling subak jalan hilang. Lalu tadi Belatungan itu, terus di Desa Buruan Penebel juga parah. Dan di Muncak Sari Desa Sangketan, Penebel ada Bale Gong Pura Beji hilang. Itu saja sih yang terparah,” pungkasnya. (*).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved