Berita Karangasem
82 Warga Masih di Pengungsian, Rumah Mereka Ada di Bebukitan Bertanah Labil
Bencana longsor di Kecamatan Abang dan Sidemen membuat 82 warga mengungsi. Mereka meninggalkan rumah malam hari.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Bencana longsor di Kecamatan Abang dan Sidemen membuat 82 warga mengungsi. Mereka meninggalkan rumah malam hari, mereka khawatir longsor dan air bah menerjang karena wilayah itu ada di zona rawan bencana.
Warga mengungsi ke rumah kerabatnya. Rinciannya di Banjar Ngis, Desa Tribuana, Kecamatan Abang ada 19 kepala keluarga (KK) terdiri dari 56 orang yang mengungsi. Sedangkan di Sidemen hanya 8 KK dengan jumlah yang mengungsi 26 orang.
"Mereka mengungsi karena cuaca masih ekstrem. Pengungsi dari Abang rata-rata rumah berdekatan dengan tebing dan bebukitan yang tanahnya labil. Sedangkan di Sidemen berdekatan dengan sungai," jelas Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Rabu (12/7).
Warga mengungsi dimulai sejak 7 Juli 2023. Mereka yang mengungsi kebanyakan orang tua dan anak-anak. Mereka biasanya kembali beraktivitas ke rumah dan kebun saat pagi hari. "Paginya mereka kembali beraktivitas, beternak,dan berkebun," jelasnya.
Baca juga: Vonis Wayan Sura Jauh dari Tuntutan Jaksa, JPU Kejari Bangli Banding Kasus Korupsi LPD Penaga
Baca juga: Vonis Wayan Sura Jauh dari Tuntutan Jaksa, JPU Kejari Bangli Banding Kasus Korupsi LPD Penaga
Ia mengatakan, cuaca di wilayah tersebut masih tak menentu. Kadang hujan deras turun dengan intensitas lama. Ini yang membuat ia tak bisa memastikan sampai kapan warga tersebut akan mengungsi.
"Saya belum bisa pastikan sampai kapan warga mengungsi. Cuaca buruk masih terjadi, masih anomali. Kadang hujan turun cukup deras dengan intensitas lumayan lama," demikian kata Arimbawa.
"Warga yang mengungsi mengaku khawatir. Ya memang potensi bencana cukup tinggi. Biasanya aliran sungai tidak sampai meluber, kini meningkat. Begitu juga tebing dan bebukitan yang berada di samping rumah warga yang labil, rawan terjadi longsor seperti Desa Tribuana," jelasnya.
Kata dia, Pemkab Karangasem sudah memberi bantuan kepada pengungsi. Selain itu bantuan juga datang dari pihak lain seperti BUMN dan swasta. Pengungsi diberikan kompor gas, sembako, selimut, matras dan kebutuhan lainnya.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan camat. Kalau kebutuhan kurang, agar segera menghubungi BPBD Karangasem. Kami pasti langsung memberikannya. Stok kebutuhan masih ada, cukup," jelasnya.
Ia meminta warga yang tinggal dekat aliran sungai, tebing untuk selalu waspada. Sejumlah rumah warga rusak diterjang longsor, banjir, dan air bah. Bencana yang terjadi belakangan ini juga telah merenggut nyawa.
"Kalau hujan, warga yang tinggal dekat bebukitan dan aliran sungai untuk pindah agar tak ada korban. Beberapa hari kemarin hujan turun deras dengan intensitas lama hingga mengakibatkan longsor, banjir hingga merenggut nyawa," kata dia. (ful)
Minta Bantuan Pemprov Bali
BPBD Karangasem juga mengajukan bantuan kepada Pemprov Provinsi Bali terhadap korban longsor di Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang. Korban meninggal berjumlah tiga orang, yakni pasangan suami istri bernama I Ketut Tunas dan Ni Nyoman Ririg dan cucu mereka, Komang Aditya.
"Tiga orang korban bencana yang meninggal dunia sudah diusulkan agar mendapat santunan. Kemungkinan Pemprov Bali memberikan. Nominalnya sekitar 15 juta per orang. Jadi santunan itu nantikan akan diberikan ke ahli waris," demikian kata Kepala BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Rumah semi permanen I Ketut Tunas hancur diterjang longsor bukit Banjar Ngis Kaler, Kamis pekan lalu. Nyoman Ririg awalnya ditemukan selamat dengan kondisi patah kaki "Sempat dibawa ke RSUD Karangasem lalu dirujuk di RSUP Sanglah. Sampai di Sanglah mengembuskan napas terakhir," kata Arimbawa.
Sedangkan Ketut Tunas dan Komang Aditya ditemukan meninggal tertimbun material longsor dan bangunan. "Tidak ada yang melihat kejadian tersebut karena terjadi malam hari. Selain itu jarak lokasi kejadian menuju pemukiman warga lainnya terbilang jauh. Warga baru mengetahui keesokan harinya," kata dia. (ful)
Antisipasi Beras Oplosan, Tim Gabungan Sidak Pasar Amlapura di Karangasem |
![]() |
---|
RATUSAN WARGA Iringi Pemakaman Nengah, Korban Tajen Diserang Ayam Taji di Denpasar |
![]() |
---|
Ban Pecah, Truk Bermuatan Batu Terguling Masuk Irigasi di Talibeng Karangasem Bali, Sopir Syok |
![]() |
---|
JEGEG Pirang Karangasem Digerebek Tim Polsek Kubu, Dikenal Ternak Babi, Padahal Lakukan ini |
![]() |
---|
Dua Perahu Nelayan Hancur Dihantam Gelombang, Nelayan Seraya Timur Karangasem Bali Diimbau Waspada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.