Berita Jembrana
Gamelan Warisan Leluhur Dicuri, Anggota Kelompok Suka Duka Duga Info Tempat Kunci Bocor
Pihak anggota menduga ada yang membocorkan lokasi kunci pintu sehingga pelaku masuk dengan mudah.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah perangkat gamelan gong, berusia puluhan tahun di Banjar Lebih, Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan, Jembrana digondol maling.
Peristiwa tersebut baru diketahui pihak kelompok, Senin (17/7) kemudian dilaporkan, Selasa (18/7).
Anehnya, pintu gudang tempat penyimpanan gong tersebut tak ada kerusakan.
Pihak anggota menduga ada yang membocorkan lokasi kunci pintu sehingga pelaku masuk dengan mudah.
Meskipun sudah tak digunakan sejak 2019, peristiwa kehilangan ini ditaksir merugikan krama suka duka sekitar Rp 50 juta ini masih dalam penyelidikan polisi.
Menurut informasi yang diperoleh, gamelan milik Kelompok Suka Duka Sidhi Kencana Merta ini baru diketahui hilang, Selasa (18/7) siang.
Seperangkat daun gambelan yang diletakkan dalam peti yang terbuat dari kayu tersebut diketahui pertama kali oleh saksi yang hendak mengambil tenda di gudang tersebut. Saat itu, ketika saksi mengecek tempat gamelan, ternyata beberapa di antaranya sudah raib.
Baca juga: Balai Paruman Pura Pucak Renteja Perean Baturiti Tabanan Ludes Terbakar!
Baca juga: Kenang Jasa Maestro Lukis Bali, Karya I Gusti Nyoman Lempad Kembali Dipamerkan di Nusa Dua

Saksi lainnya yang merupakan anggota suka duka mengakui pada 7 Juli 2023 pekan lalu, gamelan gong tersebut masih berada di tempatnya. Kemudian, baru diketahui kemarin ketika saksi mengecek ke gudang koperasi tersebut.
Diantaranya satu buah bende, dua buah gong, satu buah tawe-tawe, 10 buah reong, 1 pasang kecek, 10 buah daun calung, 10 buah daun jegog, 40 buah daun kantil, 40 buah penyahcah, serta 10 buah daun patus.
Kejadian ini telah dilaporkan ke Polsek Pekutatan untuk ditindaklanjuti. Dan sementara ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan berharap pelakunya segera terungkap.
Kelian Dinas Banjar Lebih, I Kadek Andi Irawan menuturkan, gamelan gong yang menjadi milik Kelompok Suka Duka Sidhi Kencana Merta ini ada sejak 1954. Artinya gong ini merupakan warisan turun temurun atau yang lebih dikenal dengan istilah tetamiyan.
Namun, gamelan tersebut terakhir digunakan pada 2019 lalu. Sebab, dalam kurun waktu beberapa terakhir sudah tidak ada pengurus atau penerus (generasi) sehingga tak digunakan lagi dan disimpan di gudang. "Terakhir digunakan 2019 lalu dan memang ditempatkan di gudang koperasi karena sudah tidak ada generasi penabuhnya," tuturnya.
Dia melanjutkan, Senin (17/7) petugas koperasi yang tinggal tak jauh dari TKP iseng melakukan pengecekan ke gudang tempat penyimpanan gong tersebut. Ternyata sebagian sudah tidak ada, hanya tersisa gong dengan ukuran paling besar. "Setelah diketahui hilang, kemudian dilaporkan ke Polsek," tegasnya.
Terkait kondisi TKP seusai kejadian, Kadek Andi mengakui pintu masuk ke gudang tersebut memang terkunci rapat. Dan kunci pintu diletakkan di tempat yang hanya diketahui oleh anggota. Sedangkan, saat kejadian pintu masuk tak ada kerusakan sehingga diduga ada seorang oknum yang membocorkan lokasi penempatan kunci tersebut.
"Pintunya masih utuh, tidak ada pencongkelan. Asumsi kami sepertinya ada yang membocorkan informasi tempat kunci. Karena hanya anggota yang mengetahui kami (kelompok) punya gong tersimpan rapi," jelasnya.
Warga Jembrana Bali Keluhkan Penipuan dan Judol, Polisi: Gunakan Platform Resmi |
![]() |
---|
BENDERA Peringatan Rawan Berenang Dipasang di Teluk Gilimanuk, Imbauan Keselamatan Beraktivitas |
![]() |
---|
KEPALA Nengah Terbentur Keras di Jalur Tengkorak Jembrana, Aspal Penuh Bercak Merah |
![]() |
---|
Lima Rumah Warga Jembrana Diterjang Gelombang Tinggi, Dua KK Mengungsi |
![]() |
---|
50 Orang Jadi Korban, Sayu Putu Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp 1,5 Miliar Lebih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.