LPG Langka di Denpasar

Jangan Panic Buying! LPG 3 Kg Langka di Denpasar & Badung, Stok Jelang Galungan dan Kuningan Memadai

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, melakukan peninjauan gas elpiji 3 kg ke agen.

TB/ Arini Valentya Chusni
LPG 3 Kg mengalami kelangkaan di beberapa wilayah Bali. 

“Kenapa terjadi kelangkaan? Karena ekonomi Bali tumbuh. Dahulu, para pelaku UMKM itu tidak sebanyak sekarang,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Kamis (27/7).

Selain itu, kebutuhan elpiji 3 kg juga disebabkan banyaknya upacara adat di Bali yang tak dapat diprediksi. Upacara adat di Bali yang dihadiri ratusan hingga ribuan orang itu tentunya harus disuguhkan makan maupun minum yang dalam pembuatannya memerlukan gas elpiji.

“Karena memang ada kebutuhan meningkat. Seperti banyak orang ngaben. Bukan pembakaran mayatnya. Berapa teh, kopi yang harus diseduh. Masak makanan. Jadi tidak terprediksi,” jelasnya.

Selain meningkatnya kebutuhan, kelangkaan elpiji 3 kg juga diduga akibat distribusinya yang tak tepat sasaran. Pasalnya, elpiji 3 kg yang ditujukan kepada masyarakat kurang mampu itu justru juga dinikmati oleh masyarakat mampu. Hal tersebut juga didukung dengan mudahnya akses untuk mendapat elpiji 3 kg.

Selain dibeli oleh masyarakat mampu, masyarakat yang tak memiliki KTP Bali juga turut menikmati gas elpiji 3 kg. Sementara itu, kuota gas elpiji yang beredar di Bali dihitung berdasarkan KTP lokal Bali.

“Awal dasar masalahnya kan hitungan kuota gas bersubsidi itu kan KTP Bali. Tapi di Bali ini kan ada orang yang sudah puluhan tahun, tapi KTP-nya masih di jawa, masih di Lombok,” kata Parta.

Disinggung soal solusinya, politisi asal Gianyar itu menuturkan, perlu adanya kajian ulang terkait disparitas harga elpiji 3 kg dengan elpiji 12 kg. Sebab, dengan adanya perbedaan harga tersebut, masyarakat jelas memilih elpiji 3 kg lantaran lebih untung. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kecurangan maupun adanya distribusi yang tak tepat sasaran.

“Kalau tiang (saya) dari dulu konsisten dengan ide tiang (saya). Pertama, harganya dibuat tidak ada disparitas untuk mengurangi kecurangan, oplosan, orang yang tidak berhak ngambil juga,” bebernya.

Jika ingin memberi subsidi kepada masyarakat kurang mampu, Parta menyarankan agar subsidi dilakukan dalam bentuk uang, bukan barang. Adanya subsidi uang, kata Parta, masyarakat tetap mengeluarkan uang pribadi, namun dengan jumlah yang lebih sedikit. Sehingga, distribusi elpiji 3 kg diharapkan dapat tepat sasaran dan terhindar dari praktik pengoplosan.

Terpisah, Ketua Fraksi Indonesia Raya DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra, meminta semua pihak melakukan pengawasan ketat, terhadap penyaluran elpiji 3 kg. Sebab pihaknya tak ingin, operasi gas ini salah sasaran. Sebab, gas melon tersebut diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu.

Sejumlah desa di Gianyar tengah mengadakan operasi pasar murah elpiji 3 kg. Pendistribusian gas ini dilakukan langsung Pertamina dan agen gas. Hal tersebut atas tindak lanjut terhadap kelangkaan elpiji 3 kg. Operasi pasar tersebut bisa dilakukan atas inisiatif perbekel mereka sendiri, yang aktif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait pasca melihat kesulitan yang dihadapi masyarakat.

Desa Lebih, Kecamatan Gianyar merupakan satu di antara desa di Kabupaten Gianyar yang mendapatkan operasi pasar, 26-27 Juli 2023. Perbekel Lebih, I Wayan Agus Muliana SAP menjelaskan, kelangkaan elpiji 3 kg di desanya sudah terjadi lebih dari sepekan lalu. Sebab warung-warung yang biasanya mendapatkan elpiji 3 kg dari agen, tidak mendapatkan kiriman lagi.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat membuat masyarakatnya resah. Selain karena kesulitan untuk memasak sehari-hari, juga karena dalam waktu dekat ini akan berlangsung Hari Raya Galungan. (mah/weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved