Berita Buleleng

Kunjungan ke Kubutambahan Buleleng, Moeldoko Sebut Bandara Bali Utara Tetap Masuk Pembahasan

Moeldoko menyampaikan pembangunan bandara di Bali Utara dipastikan akan tetap masuk dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Mengenah Nasional

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, saat berkunjung ke Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Kamis (27/7). 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Pembangunan bandara di Bali Utara dipastikan akan tetap masuk dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Mengenah Nasional (RPJMN) 2024-2025.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, saat berkunjung ke Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Kamis (27/7).

Dalam sambutannya, Moeldoko menyebut pihaknya memiliki program KSP mendengar. Tujuannya untuk mendengarkan harapan masyarakat, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara masyarakat dengan istana. 

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Lovina Festival 2023 Buleleng Geliatkan Perekonomian Bali Utara

Terkait harapan dibangunnya bandara di Bali Utara, Moeldoko mengaku telah mendengar aspirasi masyarakat tersebut, dan akan disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Pembangunan bandara sebelumnya memang telah dihapus dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2022 lalu. Hal ini terjadi lantaran pembangunannya tidak dapat dituntaskan pada 2024.

Baca juga: Dukung Green Energi, PLN Rencanakan Bangun PLTS di Bali Utara dan Bali Timur

"Ada 193 janji presiden yang kita teliti dengan baik mana yang masuk dalam PSN. Yang dikoreksi ada beberapa. Alasannya persoalan bandara, kesiapan administrasi, kesiapan lahan dan seterusnya. Tetapi yang diperhitungkan adalah sampai atau tidak hingga 2024. Itu persoalannya. Jadi bukan apa-apa,"  jelasnya.

Meski demikian, Moeldoko menegaskan pembangunan Bandara Bali Utara masih tetap masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2045. Ia pun berharap masyarakat lebih bersabar. Pihaknya akan segera mengelola dan mencari jalan keluarnya.

Baca juga: Agus Suradnyana Titip Pesan ke Sandiaga agar Bandara Bali Utara Tetap Dibangun

"Persoalan bandara ini masih ikut dalam pembahasan. Bukan dihapus. Masuk dalam dokumen strategis negara baik RPJMN dan RPJP nanti, itu aman. Tinggal sabar atau tidak," katanya.

Sementara Direktur PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo menjelaskan, pihaknya akan membangun bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia.

Ukurannya sepanjang 3.600 meter.

Baca juga: Dukung Green Energi, PLN Rencanakan Bangun PLTS di Bali Utara dan Bali Timur

Landasan dibangun di atas laut dengan alasan agar tidak menggusur tempat suci atau situs bersejarah yang ada di Kubutambahan.

Dengan adanya bandara di Bali Utara, Erwanto yakin perekonomian antara Bali Utara dan Bali Selatan dapat diseimbangkan.

Terlebih pihaknya mendesain pembangunan bandara lebih ramah lingkungan, serta menggunakan energi terbarukan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved