Berita Buleleng

BUTUH Rp64 Miliar Meterisasi 6000 PJU, Dishub Buleleng Genjot Meterisasi PJU Tiap Tahun

Gunawan mengatakan, biaya pembayaran listrik bagi PJU non-kWh lebih mahal dibandingkan PJU kWH. Sebab tagihannya dihitung 24 jam. 

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury 
BERI KETERANGAN - Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra. Ia mengatakan meterisasi terus dilakukan tiap tahun sebagai upaya efisiensi. 

TRIBUN-BALI.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng terus berupaya melakukan meterisasi lampu penerangan jalan umum (PJU). Upaya ini bertujuan untuk menekan biaya listrik tiap bulan. 

Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra menjelaskan, di Buleleng total ada 16 ribu PJU. Di mana 9000 lebih di antaranya sudah dimeterisasi menjadi kWh. Sedangkan 6000 lebih PJU, hingga kini masih non-kWh atau belum dimeterisasi.

Gunawan mengatakan, biaya pembayaran listrik bagi PJU non-kWh lebih mahal dibandingkan PJU kWH. Sebab tagihannya dihitung 24 jam. 

Baca juga: 12 Rusa Timor Dilepasliarkan di Kawasan TNBB, Kehidupan Rusa di Alam Liar Terancam Perburuan

Baca juga: PELAMAR Hanya 2 Orang, Seleksi Terbuka Jabatan Kadisdikpora Diperpanjang Sepekan, 14 JPT Kosong

Ia mencontohkan pada pembayaran tagihan bulan Juli 2025. PJU non-kWh tagihannya hampir mencapai Rp942 juta. Sedangkan PJU kWh dengan jumlah lebih banyak, tagihannya justru lebih murah. Yakni hanya Rp451 juta. 

"PJU non-KwH ini kewenangannya di PLN. Jadi walaupun lampu keadaan mati, pembayaran tetap dihitung 24 jam. Inilah yang menimbulkan cost (biaya, -red) yang tinggi. Sehingga perlu meterisasi," jelasnya. 

Lebih lanjut dikatakan, meterisasi pada tahun 2025 ini menyasar lima ruas jalan. Dengan efisiensi pengeluaran tagihan listrik, sisa anggaran selanjutnya dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. 

"Instruksi pak bupati, wakil, dan sekda, kelebihan atau sisa estimasi pembayaran listrik untuk tahun 2025 ini dikembalikan lagi ke dishub untuk penataan. Makanya kita siap melaksanakan penghidupan 93 titik di Buleleng Timur. Upaya ini sekaligus mendukung lomba gerak jalan 45 kilometer pada 10 Agustus mendatang," sebutnya. 

Selain melakukan beberapa perbaikan, sisa tagihan listrik hasil meterisasi juga dimanfaatkan untuk membuat lampu baru di Desa Wanagiri dan Desa Pancasari Kecamatan Sukasada; Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak; Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan; dan beberapa ruas jalan lain. 

"Perbaikan yang kami lakukan mencapai 150 titik. Sedangkan pemasangan PJU baru sebanyak 92 titik," ungkapnya. 

Gunawan menambahkan, upaya meterisasi 6000 PJU di Buleleng dilakukan secara bertahap setiap tahun. Diperkirakan pada tahun 2031, seluruh PJU di Buleleng baru selesai di meterisasi. 

"Estimasi kami untuk melakukan meterisasi seluruh PJU di Buleleng butuh dana Rp64 miliar. Karenanya meterisasi dilakukan secara bertahap tiap tahun," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved