Berita Bali

Pencarian KM Sanjaya 86 yang Hilang Kontak di Selat Bali Akhirnya Dihentikan! Sudah Masuk Hari ke-10

Paling lambat 24 jam setelah izin itu diterbitkan, maka kapal sudah harus meninggalkan Pelabuhan Benoa.

|
Istimewa
KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan. Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan.

Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023.

Surat persetujuan layar yang diajukan oleh nakhoda, telah disetujui syahbandar di pelabuhan perikanan, untuk bertolak dari Pelabuhan Benoa pada tanggal 20 Juli 2023 lalu pukul 16.30 Wita.

Paling lambat 24 jam setelah izin itu diterbitkan, maka kapal sudah harus meninggalkan Pelabuhan Benoa.

Baca juga: Ini Daftar Harga Sewa Ruko Pasar Kayuambua Bangli, Mulai Dari Rp 17 Juta Sampai Rp 24 Juta

Baca juga: Tiket Turun Harga! Tribun Utara Stadion Dipta Siap Kembali Bergema, NSB Resmi Cabut Boikot!

KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan.

Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023.
KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan. Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023. (Istimewa)

 

Tercatat pula bahwa kapal membawa 16 orang, diantaranya 1 nakhoda, 1 kepala kamar mesin, 1 mualim, 1 masinis dan 12 kelasi.

Kapal bergerak dari Pelabuhan Benoa hendak menuju Fishing Ground.

Basarnas Bali menerima laporan awal pada tanggal 22 Juli 2023 dari agen kapal, PT Sentral Benoa Utama melalui pesan singkat.

Dalam laporannya disebutkan bahwa kapal mengalami kebocoran, namun dalam perkembangannya pihak agen menyatakan kapal dihantam gelombang.

Basarnas Bali berkoordinasi dengan VTS Benoa, untuk memapelkan tentang adanya kapal hilang kontak di sekitar Selat Bali kepada kapal-kapal yang melintas area tersebut.

Sementara itu petugas siaga terus menggali informasi dari beberapa pihak terkait diantaranya SROP, Syahbandar, Polair, dan KSOP.

Kondisi cuaca pada saat kejadian memang tidak bersahabat.

BMKG menyatakan untuk wilayah perairan itu gelombangnya dikategorikan tinggi, yakni antara 2,5 meter hingga 4 meter.

Dalam upaya pencarian PT Sentral Benoa Utama, telah menggerakkan KM Sanjaya 18 dan KM Sanjaya 98, serta pemantauan udara dengan menggunakan Fly Bali.

Namun upaya tersebut hasilnya masih nihil, tidak terlihatnya ada puing-puing kapal, barang-barang yang mudah mengapung ataupun ceceran bahan bakar.

KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan.

Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023.
KM Sanjaya 86 yang dikabarkan hilang kontak, di perairan Selat Bali, sampai saat ini belum ditemukan. Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), menghentikan pemantauan atau pencarian, karena sampai dengan saat ini tidak ada terlihat tanda-tanda keberadaannya hingga Senin 31 Juli 2023. (Istimewa)
Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved