Berita Jembrana
Volume Sampah Naik 50 Persen di Hari Raya, Didominasi Sampah Organik
Volume Sampah Naik 50 Persen di Hari Raya *Didominasi Sampah Organik *Masyarakat Bisa Pilah dan Olah Jadi Pupuk
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Perayaan Hari Raya Galungan tahun 2023 ini masih menyisakan masalah yang sama seperti sebelumnya.
Adalah soal peningkatan volume sampah pasca hari raya. Bahkan, sampah yang mendominasi adalah sampah organik.
Peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk meilah bahkan hingga mengolah sampah organik untuk menjadi pupuk.
Sehingga, timbulan sampah organik bisa berkurang ke TPA dan bisa dimanfaatkan di rumah masing-masing. Misalnya untuk tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana, volume sampah pasca hari raya selalu diprediksi naik.
Kali ini, prediksi peningkatan mencapai 50 ton. Dinas terkait menyebutkan, jika hari biasanya dalam sehari mampu mengangkut 40-50 ton, dalam pekan ini peningkatan diprediksi mencapai angka 30 ton.
"Prediksi kita meningkat 50 persen dari hari-hari biasanya. Dan itu memang benar terjadi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa saat dikonfirmasi, Kamis 3 Agustus 2023.
Untuk menangani peningkatan volume sampah tersebut, kata dia, pihaknya selalu saja mengerahkan pasukan serta armada yang maksimal.
Tujuannya agar tak ada penumpukan di setiap penampungan atau titik pembuangan sampah.
Total ada 18 armada serta 80 petugas lapangan yang dikerahkan selama ini dan momen tertentu seperti hari raya Galungan kali ini.
Selain itu, proses pengangkutan juga dilakukan dua kali rit (pulang pergi armada). Jika biasanya hanya satu kali rit.
"Armada dan tenaga kita kerahkan full team. Karena prediksi kita peningkatan sekitar 30 ton dalam satu minggu ini," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Babak Pertama PSM vs Persik: Yuran Bawa Juku Eja Unggul Sementara 1-0 Atas Macan Putih
Dia mengakui, dapam setiap momen hari raya, produksi sampah yang dihasilkan masyarakat sebagaian di wilayah Kota Negara.
Bahkan, dari tahun ke tahun, sebagian besar didominasi sampah organik, sekitar 70 persen.
Artinya, masyarakat belum sepenuhnya sadar akan proses pemilahan hingga pengolahan. Padahal, sampah organik bisa dikelola dengan baik dan menghasilkan pupuk yang bermanfaat untuk tanaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.