Curhat Viral Siswa SMAN 2 Denpasar
Viral Siswa SMAN 2 Denpasar Diminta Jual hingga Norok Bazzar HUT Sekolah, Ini Penjelasan Kepsek
Kepala Sekolah SMAN 2 Denpasar membantah adanya peraturan norok atau mengganti rugi bazzar yang tidak laku
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
VViral Siswa SMAN 2 Denpasar Diminta Jual hingga Norok Bazzar HUT Sekolah, Ini Penjelasan Kepsek
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – I Gede Eka Mahendra selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Denpasar membantah adanya peraturan norok atau mengganti rugi bazzar yang tidak laku saat siswa menjual bazzar dalam rangka peringati Hari Ulangtahun SMAN 2 Denpasar.
“Tidak benar itu, yang benar itu bazzar itu bagian dari pembelajaran penguatan profil pelajar Pancasila salah satunya kewirausahaan,” kata, Mahendra ketika dikonfirmasi pada, Sabtu 5 Juli 2023.
Sebenarnya lanjut Mahendra, terkait HUT untuk SMAN 2 Denpasar sudah disiapkan oleh Sekolah.
Hanya saja murid-murid ingin berkreativitas bersama Osis dengan salah satunya dengan menerapkan Enterpreneur, membuat atau menjual bahan makanan dalam bentuk bazzar.
“Kenapa dalam bentuk bazzar? Agar mereka tahu kapan dan berapa yang diorder itu kan harus jelas kan tidak buka stand setiap hari. Kemudian uang bazzar akan dikelola oleh Osis juga MPK untuk men-support kegiatan HUT,” imbuhnya.
Baca juga: Viral Siswa SMAN 2 Denpasar Ngaku Disuruh Jual Kupon Bazzar Hingga Norok, Ini Tanggapan Kepsek
Sementara untuk memeriahkan HUT SMAN 2 Denpasar, Mahendra mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan brand ritel Tiongkok di Denpasar yang nantinya akan menghadirkan artis Nasional.
Namun untuk lebih memeriahkan HUT SMAN 2 Denpasar, dikatakan Mahendra siswa-siswi ingin mengundang artis lainnya.

Mahendra mengatakan tetap mempersilahkan dan akan mengontrol agar uang bazzar tidak habis digunakan hanya untuk hura-hura karena juga terdapat program donasi ke panti asuhan.
“Mereka secara otomatis memberikan itu sisanya sebagai keuntungan kelas kan setiap kelas yang berjualan bazzar, nantinya sisanya akan dikembalikan entah kelas itu dipakai kas atau bagaimana terserah mereka,” tandasnya.
Kata Mahendra ketika bazzar tidak laku, tidak ada istilah norok atau mengganti rugi karena kupon hanya digunakan untuk siswa yang berjualan menghitung berapa nantinya produk yang akan mereka jual agar tak rugi.
“AWK yang memposting juga dari prosedurnya sudah tidak benar itu jadi mereka memiliki modal 15 ribu mereka olah lalu akan mendapatkan keuntungan entah bekerjasama dengan distributor yang lain atau membuat sendiri kita tidak intervensi itu mereka kan berkreativitas sendiri,” bebernya.
Ia juga meluruskan pemberitaan dengan menjual bazzar ini dapay meringankan biaya study tour. Dikatakan Mahendra untuk Tahun ini ia tidak memberlakukan study tour untuk siswa-siswa SMAN 2 Denpasar.
Memang sebelumnya ada yang mensosialisasikan terkait study tour namun dari Sekolah belum melakukan atensi apapun.
“Kok ada dikatakan bazzar bisa meringankan tour mana bisa bazzar ringankan tour logikanya begitu. Kemudian sarana prasarana kalau itu dana BOS itu sudah ada peraturannya, dana komite untuk siswa itu kita sudah support setiap siswa dapat pakaian gratis 1.700 jumlahnya itu kalau kita hitung angkanya anggaplah Rp 75 ribu sekitar Rp 160 juta kita sudah support konsumsi sound sistem rias untuk kegiatan mereka yang interen sudah jadi sudah ada aturannya,” tandasnya.
Baca juga: Kisah Sukses Ba Kusuma Dewa yang Viral Usai Diangkat Atlas Beach Fest Jadi Official Content Creator
“Pak AWK mengatakan harus support dengan BOS mereka tahu tidak aturannya itu? Kan sudah ada di RKS kakau di RKS tidak ada kan jadi menyimpang, kalau saya ingin debat dengan Pak AWK jangan sekedar memposting,” terangnya.
Postingan Viral
Sebelumnya, viraldi media sosial soal pengakuan siswa SMAN 2 Denpasar yang diminta mengganti rugi bazzar apabila tidak laku terjual.
Lewat postingan dari Anggota DPD RI Arya Wedakarana (AWK) lewat akun Instagramnya @aryawedakarna yang dikutip Tribun Bali pada Sabtu 5 Agustus 2023, salah seorang yang mengaku siswa SMAN 2 Denpasar mengaku diminta menjual 4 kupon bazzar dengan per kuponnya Rp35.000.
Kemudian, apabila tidak bisa menjual, pihak siswa tersebut diminta untuk norok atau membayar ganti rugi sebesar kupon bazzar yang tidak terjual.

Sementara itu dalam komentar postingan AWAk terdapat salah satu akun diduga miliki salah satu siswa SMAN 2 Denpasar dengan nama @gedeerlanggaa yang turut mengomentari postingan AWK di sosial media Instagram terkait bazzar SMAN 2 Denpasar.
“Maaf sebelumnya, nama saya Erlangga selaku siswa SMAN Negeri 2 Denpasar. Terkait info bazzar yang dikirimkan melalu chat tersebut banyak info yang keliru jik. 1. Untuk modal per 1 makanan sebesar 15.000, 2. Kegiatan bazzar hanya difokuskan untuk hut saja, kegiatan diluar HUT tidak ada kaitannya dengan kegiatan bazzar tsb, 3. SISWA TIDAK PERLU NOROK APABILA KUPON TIDAK HABIS. SISWA/I HANYA DIMINTA UNTUK BELAJAR ENTREPRENEUR DENGAN MENJUALKAN BAZZAR. APABILA BAZZAR TSB TIDAK LAKU MAKA TIDAK APA-APA PARA SISWA/I TIDAK PERLU NOROK”
Komentar tersebut juga dibalas langsung oleh AWK yang mengatakan untuk menggalang dana tak harus gunakan bazzar. Adapun komentar dari AWK yang dikutip yakni
“Ga harus pake bazzar. Pake dana komite sebagai modal. Jng dibungkus2 program2. Negeri hati2 mshl uang,”.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.