Pemilu 2024
Jelang Pemilu 2024, Polda Nilai Situasi Bali Aman Terkendali Saat Ini
Komisi I DPRD Bali adakan Rapat Kerja dengan Kapolda Bali terkait pengamanan Pemilu 2024 pada, Senin 7 Agustus 2023.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Komisi I DPRD Bali adakan Rapat Kerja dengan Kapolda Bali terkait pengamanan Pemilu 2024 pada, Senin 7 Agustus 2023.
Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra dalam rapat tersebut memaparkan beberapa upaya yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan situasi terkini menjelang penyelenggaraan pemilu 2024.
“Pemetaan terkait potensi kerawanan pemilu tahun 2024, juga telah dilakukan oleh Polda Bali, sebagai langkah pencegahan antisipasi memanasnya tensi politik dan kerawanan gangguan di Pulau Bali,” kata, Narendra.
Selain itu dikatakannya, Polda Bali juga selalu berkoordinasi dengan staff Operasi Mabes Polri untuk menyiapkan rencana pengamanan kekuatan personil dan sarana prasarana pendukung untuk mengamankan tahapan pemilu yang akan datang. Untuk mendukung kesuksesan pengamanan seluruh tahapan pemilu 2024, Polda Bali mengharapkan dukungan dan kerjasama dari anggota DPRD Provinsi Bali agar seluruh rangkaian kegiatan pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, damai dan lancar.
Sementara itu, Kabiro Operasi Polda Bali, Kombes. Pol. Soelistijono, S.I.K., M.H. mengatakan untuk situasi umum saat ini Bali masih relatif aman dan kondusif.
Jika dilihat dari tidak adanya konflik SARA maupun sosial, kerusuhan massa, pertumbuhan ekonomi dan investasi Bali dinilai masih cukup baik.
“Kemudian jika dilihat dari rasio perbandingan yang ada di Bali terkait polisi dan masyarakat 1:385. Jika berbicara rasio ini dalam posisi statis, artinya jumlah penduduk 4,317 juta penduduk sehingga rasio nya 1 berbanding 385,” jelas, Soelistijono.
Ia juga membeberkan perkembangan masyarakat yang keluar masuk ke Bali. Jika dilihat dari Penerbangan Domestik dalam 7 bulan terakhir Januari-Juli total masyarakat yang masuk ke Bali sebanyak 2.750.285 juta, dan yang keluar dari Bali sekitar 2.798 juta sekian.
Sementara penumpang internasional dalam bulan Januari-Juli yang tiba di Bali sebanyak 3.157 juta, dan yang keluar dari Bali sebanyak 3.191 juta orang.
Baca juga: Pendataan Akomodasi Pariwisata, Disparta Temukan 723 Akomodasi Pariwisata Baru Yang Belum Tercatat
Kemudian di Pelabuhan Gilimanuk masyarakat yang masuk sebanyak 3.826 juta orang, dan yang keluar 2.947 juta sekian.
Lalu pada Pelabuhan Padang Bai yang datang 204 ribu, dan yang keluar 208 ribuan. Sehingga jika dilihat dari total ini 9,9 juta kurang lebih rata-rata pertambahan orang yang masuk di Bali.
Jika dibandingkan 7 kurang lebih tambahan orang yg berada di Bali dalam satu bulannya sekitar 1,4 juta orang.
“Kemudian data kasus kriminalitas umum dan khusus, yang umum perlu kita sorotin rata-rata kejadian dalam satu bulan mulai dari Januari-Juli itu 250 kejadian. Kita bisa menyelesaikan rata-rata 180 kejadian. Kasus-kasus yang menjadi atensi tetap didominan oleh Curanmor dengan total 194 kasus, curat dan curas juga demikian,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.