Serba Serbi

Makna Hari Raya Kuningan di Bali, Serta Alasan Tidak Boleh Sembahyang Lewat Jam 12 Siang

Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023.

Dok Anak Agung Seri Kusniarti
Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023. 

TRIBUN-BALI.COM - Umat Hindu di Bali akan melangsungkan hari raya Kuningan, pada 12 Agustus 2023. 

Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebuah kutipan.

"Sapuhakna malaning jnyana" yang artinya hilangkalah kekotoran pikiran.

"Hal ini sesuai dengan arti kata penampahan, terdiri dari kata 'tampah' yang artinya menyembelih atau memotong, dan kata ini mendapat konfiks pe-an yang berarti menjadikan sesuatu hal," jelas Jero Mangku Ketut Maliarsa.

Baca juga: Gubernur Koster Sebut Pentingnya Bergaul Dengan Pers Dalam Gala Dinner HUT SPS di Jaya Sabha!

Baca juga: Retribusi Sampah & Kebersihan di Karangasem Direncanakan Akan Naik, Simak Penjelasannya!

Jero Mangku Ketut Maliarsa saat mapuja - Umat Hindu di Bali akan melangsungkan hari raya Kuningan, pada 12 Agustus 2023. 

Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023.
Jero Mangku Ketut Maliarsa saat mapuja - Umat Hindu di Bali akan melangsungkan hari raya Kuningan, pada 12 Agustus 2023.  Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023. (Dok. Jero Mangku Ketut Maliarsa)

Arti harfiah dari kata penampahan, adalah menjadikan sesuatu hal itu dipotong atau dipangkas.

Apa yang dipotong atau dipangkas?

Secara makna filsafatnya yang dipotong atau dipangkas, adalah hal-hal yang bersifat Ahamkara, momo angkara, sifat-sifat kegelapan yang ada dalam diri sebagai umat manusia.

"Semua sifat itu harus dipotong atau dipangkas dengan jalan upacara 'mabyakala' secara nyata, tetapi secara tidak nyata kita harus mulat sarira atau koreksi diri agar tidak memunculkan sifat-sifat keraksasaan dan diubah dijadikan sifat-sifat kemanusiaan sehingga mempunyai hati nurani," jelasnya.

Di samping itu, menurut lontar Sundarigama arti filsafat hari suci penampahan Kuningan adalah 'pamyakala kala malaradan' artinya menghilangkan atau memusnahkan sifat-sifat kebinatangan/ keraksasaan yang ada pada diri manusia.

Hari suci penampahan ini, dimaknai sebagai puncak para umat Hindu untuk kembali mempertahankan kemenangan Dharma melawan Adharma, berupa Ahamkara atau kegelapan yang ada pada angga sarira manusia itu sendiri.

Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023.
Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh pada Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 11 Agustus 2023. (Dok Anak Agung Seri Kusniarti)

 

Hal ini berarti agar umat Hindu mampu nyomya bhuta kala yang ada pada diri manusia yang sering disebut "nyupat angga sarira".

"Pesan utama arti hari suci penampahan Kuningan adalah menciptakan situasi dan kondisi agar para umat Hindu mampu mulat sarira atau mawas diri," jelasnya.

Serta selalu ingat akan penyucian angga sarira melalui "mabyakala".

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved