Berita Karangasem
Travel Agent Sampai Malas Bawa Tamu ke Amed, Banyak Bule Keluhkan Jalan Rusak Destinasi Karangasem
Manajer hotel di wilayah Abang, Made Audi mengatakan, banyak wisatawan mengeluhkan kondisi jalan yang mengelupas hingga berlubang.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Wisatawan mancanegara (wisman) mengeluhkan infrastruktur jalan di Karangasem. Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang dan Pantai Candidasa, Kecamatan Karangasem mendapat sorotan ini.
Manajer hotel di wilayah Abang, Made Audi mengatakan, banyak wisatawan mengeluhkan kondisi jalan yang mengelupas hingga berlubang. Saat hujan tergenang air. Sedangkan saat musim panas debu beterbangan hingga mengganggu wisatawan yang hendak snorkeling dan diving.
"Bule itu lebih senang jalan kaki saat akan beraktivitas. Banyak wisman yang mengeluhkan kondisi jalan dari Pantai Amed hingga ke Bunutan. Rusak parah dan berlubang. Aspal mengelupas di beberapa titik," kata Audi, Minggu (13/8).
Baca juga: Sedana Arta Bantah Tunggak TPP PNS, Sudah Siapkan Rp 30 Miliar Lunasi Tunjangan
Baca juga: Pengelola Ulun Danu Naikkan Harga Tiket Wisdom, Hari Biasa Rp 40 Ribu, Weekend Rp 50 Ribu per Orang
Baca juga: 8 Perusahaan Ikut Tender Gedung BCC Buleleng, Pemkab Anggarkan Rp2,7 M Tuntaskan Proyek Mangkrak

Agensi perjalanan kadang sampai malas membawa tamu ke Amed karena akses jalannya sempit dan rusak. Ditambah banyaknya pohon perindang. Para travel agent terutama yang pakai kendaraan bus sulit masuk. "Keluhan dari travel agent sama. Jalan rusak, sempit, dan banyak pohon," kata Audi
Sementara itu, pengurus PHRI Karangasem, Wayan Kawa Yasa mengatakan, selain jalan rusak, lampu penerang jalan di kawasan Pantai Amed banyak yang mati. "Banyak kendala yang ada di Pantai Amed," kata pria yang juga manajer hotel di wilayah Abang ini.
"Pertama jalan rusak dan lampu penerang jalan yang minim, serta ada yang mati. Sedangkan wisatawan yang berkunjung ke Amed sebagian besar berjalan, tak mau naik kendaraan," demikian sambung dia.
Ketua PHRI Karangasem, Wayan Kariasa mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di kawasan Candidasa. Banyak trotoar berlubang. Padahal di destinasi wisata ini, para turis lebih senang jalan kaki.
Kariasa meminta Pemkab Karangasem segera memperbaiki infrastruktur agar wisatawan nyaman berkunjung ke Karangasem. Pariwisata, kata dia, adalah penyumbang PAD terbesar nomor dua setelah pajak galian.
"Kami sangat berharap infrastruktur menopang pendapatan daerah bisa diperbaiki. Biar tamu yang berkunjung nyaman. Kalau sudah bagus, maka banyak tamu yang datang," kata Kariasa.
Sebagai informasi, target pendapatan pada anggaran Induk 2023 sektor hotel sebesar Rp 17 miliar. Sedangkan realisasi hingga Juli 2023 mencapai Rp 24 miliar lebih. Untuk pajak restoran, target pendapatan di Induk 2023 sebesar Rp 9,2 miliar lebih.
Saat ini realisasinya sudah mencapai Rp 11,4 miliar lebih sampai Juli tahun ini. Tribun Bali sudah mengonfirmasi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karangasem, I Wayan Purna. Namun belum ada respons sampai berita ini diturunkan. (ful)
Penusukan Anak Dibawah Umur, Kepolisian Perketat Pengawasan Hiburan Malam di Karangasem |
![]() |
---|
KURANG DARI 12 JAM! Pelaku Penusukan Ditangkap Anggota Polres Karangasem, Saya Menyesal |
![]() |
---|
KRONOLOGI LENGKAP Penusukan ABG Hingga Kritis di Karangasem, Ini yang Terjadi Sebelum Senggolan |
![]() |
---|
Ditusuk Usai Senggolan di Warung, Remaja 17 Tahun Kritis, Kusuma Alami Luka Tusuk 15 Cm di Bali |
![]() |
---|
TANPA AMPUN! Istri Aniaya Suami di Karangasem, 2 Pergelangan Tangan Patah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.