Karangasem Dapat Kuota 727 Formasi Guru PPPK,Kekurangan Pengajar di Bumi Lahar Capai 1.100 Orang

TRIBUN-BALI.COM  - Karangasem mendapat kuota 727 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tenaga pengajar atau guru. Kuota ini diberikan kementerian sesuai kebutuhan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Wayan Sutrisna mengatakan, jatah PPPK yang diberikan tahun 2023 sudah sesuai hasil kajian. "Sekitar 300 formasi untuk guru kelas. Sedangkan sisanya untuk guru mata pelajaran," ungkap Sutrisna, Selasa (15/8).

Ia menjelaskan, tenaga pendidik yang terdaftar dapodik hanya 512 orang. Artinya para guru tersebut berpotensi besar mendapatkan kuota PPPK ini. Untuk kekurangannya bisa diisi dari tenaga dari luar Karangasem.

Dengan ini, ia berharap guru yang sudah terdaftar dapodik bisa lulus. "Lulusan yang terdaftar di data Kemendikbud diperbolehkan mendaftar. Ini sesuai aturan yang telah ditentukannya," kata Sutrisna.

Pelaksanaan rekrutmen masih menunggu petunjuk Pemerintah Pusat. Sedangkan pengadaan PPPK sudah dianggarkan. Proses pendaftaran diperkirakan akan dibuka dari 17 September hingga 3 Oktober 2023. Seleksi administrasi dibuka 17 September hingga 5 Oktober. Kemudian dilanjutkan masa sanggah dan pengumuman.

"Sekarang masih menunggu petunjuk pelaksana dan teknis. Setelah itu keluar baru tahapan dilaksanakan. Untuk jadwal pendaftaran, pengumuman, pelaksanaan seleksi kompetensi, hingga kelulusan sudah ditentukan pusat," kata dia.

Baca juga: Maling di Buleleng Lagi Setelah Dipecat Bos! Rohman Lompati Pagar lalu Gasak Gas LPG

Baca juga: Perayaan di RSJ Bali Bangli, Puluhan Rehabilitasi Ikut, 2 Napi Bule Masuk Daftar Remisi HUT RI

Baca juga: 19 Pejabat Penuhi Syarat Jadi Sekda Klungkung! Mengerucut 3 Nama lalu Dipilih 1 Oleh Nyoman Suwirta

Karangasem memang kekurangan tenaga pengajar sebanyak 1.100 orang. Banyak guru yang sudah pensiun sedangkan rekrutmen PNS dan PPPK sedikit. Kata dia, Karangasem kekurangan guru SD 475 orang dan guru SMP kekurangannya 600 orang.

"Kami kekurangan banyak tenaga pengajar. Untung ada beberapa pensiunan guru bersedia jadi relawan mengajar. Ada pensiunan guru mengajar murni karena ingin mengembangkan daerahnya. Semoga semakin banyak," ujarnya.

Tahun ini guru yang akan pensiun mencapai 234 orang dan 46 kepala sekolah. Ia mengatakan, kurangnya guru menjadi masalah. Tahun 2022 Karangasem tidak membuka rekrutmen PPPK karena terkendala anggaran.

"Banyaknya guru pensiun tak diimbangi dengan penambahan tenaga guru baru. Tahun 2022 kami tidak melaksanakan rekrutmen tenaga pengajar karena terkendala anggaran," demikian jelas dia. (ful)