Kemerdekaan RI! di RSJ Bali Bangli Adakan Lomba, di Buleleng 2 Napi Bule Masuk Daftar Remisi

TRIBUN-BALI.COM - Pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali, mengikuti sejumlah lomba memeriahkan HUT Pemprov Bali ke-65 dan menyemarakkan hari kemerdekaan RI ke-78. Selain pasien, lomba juga diikuti pegawai rumah sakit.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSJP Bali, dr I Dewa Gde Basudewa mengungkapkan, lomba dilaksanakan selama dua hari, dimulai 15-16 Agustus 2023. Ia menjelaskan, pasien yang mengikuti lomba dalah rehabilitan.

"Rehabilitan yang dimaksud meliputi rehabilitan narkotika dan rehabilitan jiwa. Kenapa disebut rehabilitan, karena mereka sudah masuk kriteria pasien yang menjalani rehabilitasi. Artinya sudah dianggap baik dari sisi klinis serta yang bersangkutan bersedia untuk ikut lomba," jelas dia.

Baca juga: Kakek Linglung Hilang Tanpa Tanda di Buleleng, Pencarian Gede Sedana Berlanjut Hari Ini

Baca juga: 19 Pejabat Penuhi Syarat Jadi Sekda Klungkung! Mengerucut 3 Nama lalu Dipilih 1 Oleh Nyoman Suwirta

Baca juga: Jero Pasek Seakan Memilih Harinya Sendiri, Pawang Hujan Itu Meninggal Tepat di Ulang Tahun ke-59!

Kegiatan hari pertama diawali dengan upacara pembukaan, dilanjutkan penampilan Joged Bumbung. Kemudian lomba gerak jalan variasi dari utara wantilan poliklinik dan berakhir di utara wantilan Darmawangsa. "Hari pertama diikuti 70 orang rehab dari 10 ruangan," sebutnya.

Di hari kedua diadakan lima jenis lomba. Ada lomba makan kerupuk, lomba jepit balon, lomba tarik tambang, lomba busana adat Bali, dan lomba karaoke. "Pelaksanaan lomba di hari kedua dijadwalkan pukul 08.30 Wita. Lomba di hari kedua diikuti 104 rehabilitan," tandasnya. (mer)

Lapas Kelas IIB Singaraja Total Usulkan 207 Orang

Sebanyak 207 narapidana Lapas Kelas IIB Singaraja diusulkan mendapat remisi atau pemotongan masa tahanan serangkaian HUT ke-78 RI. Dari ratusan narapidana itu, dua di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

Kasi Binapigiatja Lapas Singaraja, Wayan Riasa mengatakan, sejatinya jumlah narapidana di Lapas Singaraja mencapai 246 orang. Namun yang memenuhi syarat untuk diusulkan menerima remisi hanya 207 orang. Sebagian besar merupakan narapidana perkara narkotika dan kriminal.

Syarat dalam pengusulan remisi ini, warga binaan harus berkelakuan baik selama enam bulan, tidak melakukan pelanggaran, tidak ada gagal integrasi atau tertangkap lagi, serta tidak ada cacat administrasi.

Remisi yang diusulkan, kata Riasa, berbeda-beda. Rinciannya 45 orang diusulkan menerima remisi satu bulan, 53 orang menerima remisi dua bulan, 64 orang menerima remisi tiga bulan, 31 orang menerima remisi empat bulan, delapan orang menerima remisi lima bulan, serta tiga orang menerima remisi enam bulan.

Ada pula usulan remisi umum atau langsung bebas untuk tiga orang warga binaan yang berasal dari perkara pembunuhan dua orang, serta perkara pencurian satu orang. Masing-masing diusulkan menerima remisi tiga bulan, lima bulan dan enam bulan.

"Jika usulkan itu disetujui oleh pusat, maka yang bersangkutan bisa langsung bebas, karena sisa masa hukumannya memang tinggal tiga bulan, lima bulan dan enam bulan itu," demikian jelasnya, Selasa (15/8).

Riasa mengatakan, usulan remisi Hari Kemerdekaan RI ini juga diajukan untuk dua warga binaan yang berstatus sebagai warga negara asing. Untuk WNA asal Mauritania diusulkan menerima remisi lima bulan dan WNA Belanda menerima remisi satu bulan.

"Usulan sudah kami kirim sejak Juli kemarin. SK dari Kementerian Hukum dan HAM RI akan kami terima pada saat 17 Agustus nanti. Saat SK turun, kemungkinan datanya akan berubah, karena kemungkinan ada beberapa napi yang bebas sebelum SK turun," tandasnya. (rtu)