Berita Tabanan

Kunjungan Wisatawan DTW Alas Kedaton Capai 150 Orang Per Hari, Disomiansi Wisman

150-an Wisatawan Per Hari Kunjungi DTW Alas Kedaton, Disomiansi Wisman, Kelelawar Daya Pikat Alas Kedaton Yang Mulai Hilang

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TB/ Angga
Wisman menikmati wahan swafoto dengan kelelawar di DTW Alas Kedaton 

Bagus Suryawan menyebut lagi, untuk prosentase kunjungan asing dan domestik sekitar 65-35. Asing lebih dominan.

Dan kebanyakan dari hampir semua negara Eropa, sedangkan dari Asia tidak begitu banyak.

Dari Eropa itu misalnya saja, dari Spanyol, Italia Jerman.

Australia juga ada. Namun, untuk Januari sampai Maret 2023 lalu kebanyakan dari India. India hampir 70 persen.

Selain India, dari negara Asia lain kunjungan dari Korea Malaysia Thailand. Untuk China masih belum, meskipun dahulu wisman China paling dominan.

“Ini kami sedang bahas. Kemungkinan naik tahun depan dan saat ini menghabiskan hingga akhir tahun. 2024 baru bisa kami realisasikan,” jelasnya.

DTW Alas Kedaton memiliki daya pikat ialah kelelawar ukuran jumbo. Kelelawar itu kini cukup susah untuk dijumpai. Seiring dengan habitat yang mulai bergeser.

Kunjungan pun tidak seperti 10 hingga 15 tahun lalu. Dimana Alas Kedaton menjadi tujuan wisata para wisatawan baik domestik dan asing.

Bagus Suryawan mengaku, sejatinya kelelawar dan monyet merupakan binatang liar. Khusus kelelawar seakan hilang karena memang faktor berpindah ke tempat lain.

Namun, sewaktu-waktu akan kembali atau tidak dalam waktu yang lama.

Menurut pengamatan pribadinya, bahwa memang kelelawar itu memerlukan pohon besar. Pohon yang dia suka cenderung mati. Yakni Pohon bayur. 

“Kalau menetap terus ada kemungkinan hutan gundul. Karena memang kelelawar baik kencing dan cengkeramannya itu merusak kulit kayu. Pohon yang ditinggali kelelawar pasti akan mati. Meskipun tidak dalam waktu yang singkat,” ungkapnya lagi.

Baca juga: Pemuda Asal Klungkung Pembentang Bendera Pusaka, Made Guruh Pontang Panting agar Masuk Pasukan 8


Gus Suryawan mengaku, semua pohon sejenis bayur di DTW Alas Kedaton sudah mati semua.

Sehingga kelelawar itu, tidak bisa diprediksi kapan akan datang.

Paling kalau tinggal di Alas Kedaton, maka sekitar seminggu hingga dua Minggu dan kembali lagi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved