Berita Denpasar

TPST Kesiman Kertalangu Akan Dipakai Uji Coba Penanganan Bau Sampah, Beroperasi Secara Bertahap

Penanganan bau di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar saat ini masih sedang berproses.

Ist/Humas Pemkot Denpasar
Peninjauan TPST Kesiman Kertalangu beberapa waktu lalu oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penanganan bau di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar saat ini masih sedang berproses.

 

Pihak rekanan kini tengah melakukan pembuatan sistem agar tak menimbulkan bau dan diprotes masyarakat lagi.

 

Untuk penanganan bau, TPST Kesiman Kertalangu digunakan sebagai uji coba.

Baca juga: Perbekel Pemecutan Kelod Denpasar Terkejut Saat Tahu Tukad Teba Penuh Sampah

Sementara dua TPST lainnya akan mengadopsi sistem yang digunakan di TPST Kesiman.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang diwawancarai, Kamis, 24 Agustus 2023.

 

Pihaknya mengatakan, pemasangan alat untuk di TPST Kesiman Kertalangu ditarget selesai pada minggu kedua bulan September 2023.

Baca juga: Gara-Gara Bau Sampah, Operasional TPST di Denpasar Molor Lagi

Di mana untuk penanganan bau menggunakan sistem ionisasi untuk menghilangkan bau.

 

Sebelum masuk ke cerobong, asap akan masuk ke dalam air, setelah itu barulah keluar di cerobong.

 

“Sebelum digunakan, kami minta diuji coba dulu. Kalau masih bau, diubah lagi,” katanya.

Baca juga: Peduli Lingkungan, Krama Bugbug Karangasem Gelar Kegiatan Bersih Sampah Lestarikan Alam Sekitar!

Setelah TPST Kesiman Kertalangu barulah diterapkan di TPST Tahura Ngurah Rai dan TPST Padangsambian Kaja.

 

Sementara itu, untuk TPST Tahura Ngurah Rai ditarget beroperasi akhir Oktober dan TPST Padangsambian Kaja beroperasi November 2023.

 

“Nanti yang di Padangsambian Kaja karena berdekatan dengan sekolah dan pemukiman warga, kami harus benar-benar perhatikan,” katanya.

Baca juga: 100 Truk Sampah Diangkut dari Tukad Teba Pemecutan Kelod Denpasar, 2 Alat Berat Dikerahkan

Namun menurutnya, dua TPST di Kesiman Kertalangu dan Tahura Ngurah Rai sudah mampu mengatasi volume sampah harian di Kota Denpasar.

 

Pasalnya, volume sampah per hari rata-rata 850 ton per hari.

 

Sementara untuk kapasitas TPST Kesiman dan Tahura Ngurah Rai 900 ton.

 

“Nanti untuk di Padangsambian Kaja, digunakan untuk penambahan wood pelet, suplai bahan bakar untuk pengelolaan dua TPST,” katanya.

 

Sementara itu itu, diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Bali CMPP, Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat. 

 

Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan masyarakat ini.

 

Hal ini dilaksanakan dengan Pembuatan Instalasi Pengolahan Bau Sampah.

 

Di mana nantinya bau yang ditimbulkan diserap oleh pipa, untuk diolah di Instalasi Pengolahan Bau Sampah.

 

Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.

 

"Kami siap menerima konsekuensi jika masih menimbulkan bau sesuai dengan kesepakatan yang dilaksanakan."

"Sementara itu, sambil menunggu cerobong asap selesai dan mesin baru dipasang, TPST hanya akan menerima sampah dari wilayah Kesiman Kertalangu saja yang akan dipilah-pilah sesuai jenisnya yang kemudian sementara akan dibawa ke Tahura Suwung untuk diolah," ungkapnya. (*)

 

 

Berita lainnya di TPST Kesiman

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved