Berita Bali

Lomba Cipta Game Edukasi Budaya, Tarik Minat Generasi Muda Pelajari Kearifan Lokal Bali

Artanegara menambahkan hadirnya semua finalis ini nantinya akan kita ajak kerja kolaborasi dan tidak selesai di penganugerahan malam ini

Zaenal/Tribun Bali
 Suasana sesi talkshow Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023 "Subak Adventure : Explorasi Subak Bali". 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Balai Pelestarian Kebudayaan XV, UPT dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mengadakan Lomba Cipta Game Edukasi Budaya untuk umum di seluruh Indonesia.

Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023 mengambil tema "Subak Adventure : Explorasi Subak Bali".

Sejak registrasi pendaftaran lomba dibuka mulai 2 Juli, dan ditutup 28 Juli 2023 tercatat ada sebanyak 39 tim pengembang atau developer mendaftar.

"Setelah kita buka pendaftaran lalu terjaring 39 peserta, dan sebagian besar 90 persennya dari Bali. Lalu dipilihlah 10 terbaik dan kita umumkan malam ini," ujar Kapokja Pencatatan dan Pendokumentasian Balai Pelestarian Kebudayaan XV, I Gusti Agung Gede Artanegara, Selasa 29 Agustus 2023 malam di Denpasar.

Baca juga: LPS Selamatkan Simpanan Korban BPR Bangkrut di Bali & Jawa, Ngurah Aris: Jangan Takut Simpan di Bank

Baca juga: Klungkung Kekurangan Armada Damkar! Satu Unit Rusak Parah, Keropos dan Penuh Belukar

 Suasana sesi talkshow Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023
 Suasana sesi talkshow Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023 "Subak Adventure : Explorasi Subak Bali". (Zaenal/Tribun Bali)

 

Artanegara menambahkan, hadirnya semua finalis ini nantinya akan kita ajak kerja kolaborasi dan tidak selesai di penganugerahan malam ini saja tetapi berlanjut lagi.

10 finalis ini dinilai mulai dari tema, visual, dan aspek lain sebagainya oleh tim juri dari Balai Pelestarian Kebudayaan XV bekerja sama dengan Pandora Entertainment.

"Dari sepuluh itu semuanya bagus sebenarnya tetapi tetap ada yang terbaik. Usia para peserta beragam paling kecil tim dari SMP hingga usia sekitar 35 tahun tapi tidak semuanya memiliki latar belakang IT," imbuhnya.

Dan kesepuluh finalis ini sebanyak delapan tim dari Bali dan dua tim dari DI Yogyakarta.

Lomba Cipta Game Edukasi Budaya, adalah langkah yang sangat tepat untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari kearifan lokal Bali.

Dalam game ini, dapat mengeksplorasi keindahan subak Bali dan cagar budaya di sekitarnya.

Melalui game ini, para peserta dapat mempelajari sejarah, kearifan lokal, dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam subak secara lebih interaktif dan menyenangkan.

Artanegara berharap dari kegiatan ini lahir sebuah wadah di industri kreatif khususnya game edukasi yang bisa menjadi rumah bagi mereka untuk berkolaborasi.

 Suasana sesi talkshow Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023
 Suasana sesi talkshow Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023 "Subak Adventure : Explorasi Subak Bali". (Zaenal/Tribun Bali)

"Industri kreatif kebanyakan berdiri sendiri berbeda dengan tradisi. Kita inginnya ada wadah industri kreatif yang di manage bersama," ujar Artanegara.

Tim Kreatif Lomba Cipta Game Edukasi Budaya 2023 'Subak Adventure : Explorasi Subak Bali', Putu Dian Ujiana menambahkan bahwa pihaknya berharap kerja sama seperti ini berkelanjutan.

Menurutnya kegiatan seperti ini dapat menjadi jembatan untuk memperluas gagasan, ide-ide baru yang dapat dikolaborasikan atau dikerjasamakan.

Kualitas game dari peserta maupun 10 finalis semuanya bagus bahkan salah satu peserta (tim) di usia masih SMP semangat untuk menciptakan game sudah tinggi.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved