Mata Lokal Memilih Series di Bali

Rektor UNHI: Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Pedoman Perguruan Tinggi Cetak SDM yang Relevan

Rektor UNHI: Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Pedoman Perguruan Tinggi Cetak SDM yang Relevan untuk Pembangunan Daerah

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, yang merupakan Rektor Universitas Hindu Indonesia 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ternyata juga sangat penting untuk perguruan tinggi yang ada di Bali.

Hal ini berkaitan dengan sumber daya manusia yang akan dicetak oleh perguruan tinggi yang relevan bagi pembangunan daerah.

Sehingga menurut Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, yang merupakan Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI), perguruan tinggi sangat berterima kasih dengan Perda tersebut.

“Dan memang harus ada, tidak hanya bagi daerah tapi juga negara. Ini akan menjadi pedoman menyusun rencana induk pengembangan perguruan tinggi,” kata Damriyasa saat acara acara Mata Lokal Memilih Talkshow Series bertajuk Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali ke Depan pada Sabtu, 2 September 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center Bali.

Ia menyebut, dalam Haluan tersebut, terdapat beberapa permasalahan dan tantangan Bali ke depan.

Ini merupakan bahan di perguruan tinggi untuk mendesain peta jalan, dan agenda riset.

Dirinya menyebut output yang dihasilkan yakni SDM yang relevan dan berdaya saing.

“Relevansi sangat penting. Kalau perguruan tinggi mencetak SDM yang tidak relevan dengan pembangunan daerah, maka tidak akan berkualitas dan berdaya saing. Sehingga akan menghasilkan pengangguran,” katanya.

Sehingga harus bisa mencetak sarjana yang dibutuhkan ke depan.

Baca juga: Ketut Sumarta MDA: Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Memperkuat Kedudukan Desa Adat

Baca juga: Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan, Sekda Alit: Sejalan dengan Visi Misi Pemkot Denpasar

“Salah satu contoh, jumlah penduduk 100 tahun ke depan 9 sampai 11 juta, luas lahan pertanian tidak bertambah, malah semakin sempit, sehingga diperlukan kreativitas, inovasi, riset, untuk membuat pertanian lebih produktif untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.

“Kalau Haluan Pembangunan tidak jelas, tidak jelas juga Bali ke depan,” imbuhnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved