Pilpres 2024

Pengamat Politik: Hubungan SBY-Mega Tak Baik, Partai Demokrat Lebih Baik Dukung Prabowo Subianto

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai kalau Partai Demokrat lebih baik mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang

Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto
Ilustrasi - Surya Paloh disebut telah memilih Cak Imin sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan. Pengamat Politik: Hubungan SBY-Mega Tak Baik, Partai Demokrat Lebih Baik Dukung Prabowo Subianto 

Hendra Setiawan Boen mengungkapkan bahwa langkah yang dinilai banyak orang sebagai bentuk pengkhianatan malah akan mendatangkan keuntungan untuk Anies Baswedan.

Dia mengungkapkan bahwa Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan layaknya seperti duri dalam daging.

Dilansir dari Tribunnews, Hendra Setiawan Boen menjelaskan bahwa Partai Demokrat menjadi sebuah batu sandungan bagi partai politik yang diajak berkoalisi.

 “Kita ingat dalam beberapa bulan belakangan, Partai Demokrat seperti duri dalam daging di dalam koalisi pendukung Anies seperti memaksa Anies mendeklarasikan cawapres secepatnya,”

“Kalau ditarik ke pilpres 2019, Partai Demokrat juga seperti menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam istigosah di Gelora Bung Karno," katanya, Sabtu (2/9/2023).

Ketua Partai NasDem, Surya Paloh memberikan keterangan terkait penahanan Menkominfo yang juga Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate oleh Kejagung, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu 17 Mei 2023.
Ketua Partai NasDem, Surya Paloh memberikan keterangan terkait penahanan Menkominfo yang juga Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate oleh Kejagung, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu 17 Mei 2023. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hendra menyebutkan bahwa Surya Paloh berjibaku menambah partai pendukung bagi Anies Baswedan seperti mencoba menarik Golkar dan PKB.

Namun, Partai Demokrat justru hanya berkutat pada memastikan Anies Baswedan akan memilih AHY sebagai cawapres.

“Lagipula, Partai Demokrat terlalu baper dalam menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi.

“Dari fakta-fakta yang diakui semua pihak, nyatanya, Anies Baswedan memang diberi kewenangan semua anggota koalisi untuk memilih cawapresnya sendiri dan berhasil menarik PKB yang berarti memperlemah KKIR adalah hal positif," kata Hendra Setiawan Boen.

"Selain itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk memberitahu perkembangan terakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun moral dalam kasus ini,” imbuh Hendra.

Hendra menambahkan kalau satu-satunya bentuk pengkhianatan yang paling sesuai adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan.

“Satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan."

Namun, sambungnya, hal itu pun tidak seharusnya ditanggapi secara baper oleh Partai Demokrat.

"Karena kita ingat pada pilpres 2019, Mahfud MD telah ditunjuk sebagai cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi untuk kemudian batal pada detik-detik terakhir.”

Khusus AHY, kata Hendra, elektabilitas dia memang tidak akan bisa mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan pada pilpres 2024 mendatang.

“Pada pilgub DKI Jakarta saja AHY kalah telak, bagaimana tingkat nasional?”

“Jadi hengkangnya gerbong AHY sepertinya hal positif bagi Anies, setidaknya menghilangkan benalu dan duri dalam daging.” Tutup Hendra Setiawan Boen. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Demokrat Lebih Cocok Dukung Prabowo, Alasannya Hubungan SBY dan Megawati

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved