Berita Bangli

BPBD: Warga di Hutan Harus Penuhi Bak Penampungan, Petugas Pemadam Kesulitan Air Saat Ada Kebakaran

Masyarakat Kintamani yang bermukim di dekat kawasan hutan diminta untuk mengisi penuh bak penampungan air.

TRIBUN BALI/FREDEY MERCURY
KEBAKARAN HUTAN - Kalak BPBD Bangli, I Wayan Wardana saat memberi imbauan mitigasi kebakaran lahan hutan, Senin (4/9). 

TRIBUN-BALI.COM - Masyarakat Kintamani yang bermukim di dekat kawasan hutan diminta untuk mengisi penuh bak penampungan air. Cara ini dianggap sebagai solusi dalam penanganan kebakaran lahan hutan (Karlahut).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran Bangli, I Wayan Wardana mengatakan, petugas pemadam kebakaran kesulitan mencari air terdekat saat terjadi Karlahut di sekitar Pura Pasar Agung Batur, Sabtu (2/9). Mobil pemadam harus mencari air ke kota Bangli.

"Mengacu pada peristiwa karlahut sebelumnya, harapan kami masyarakat di sekitar gunung dan Danau Batur agar segera mengisi bak-bak penampungan air yang mereka miliki. Sehingga saat terjadi Karlahut lagi, petugas tidak perlu mengambil air kembali ke Bangli yang jaraknya kurang lebih 27 kilometer," ujarnya, Senin (4/9).

Baca juga: Asapnya Sudah Bikin Saya Sesak! Perbekel Takmung Bingung Atasi Masalah Sampah, Warga Buang di Jurang

Baca juga: Niat Jahat Andri Muncul Saat Keadaan Sepi, 2 Kali Gagal Bongkar Mesin ATM, Ini Kata Polres Jembrana 

Baca juga: Karma Mengabdi di Tanah Leluhur, Irjen Mahendra Jaya Dilantik Jadi Pj Gubernur Bali, Simak Beritanya

Wardana mengaku imbauan tersebut telah disampaikan pada Camat Kintamani untuk meneruskan ke masyarakat yang bermukim di sekitar hutan. Selain imbauan tersebut, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan instansi terkait baik Polisi maupun TNI. Saat terjadi kebakaran, Tim Reaksi Cepat (TRC) bisa segera melakukan pemadaman api.

Kata Wardana, kawasan hutan di Bangli memang tergolong rawan terjadi kebakaran saat musim kemarau. Karenanya setiap tahun pihaknya rutin menerbitkan imbauan. "Misalnya mengurangi aktivitas pembakaran di kebun, yang berpotensi merembet ke hutan milik negara. Selain juga ada keteledoran masyarakat membuang puntung rokok sembarangan," ucapnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran hutan kembali terjadi di sekitar lereng Gunung Batur, Kintamani tepatnya di wilayah Banjar Serongga, Desa Songan. Kebakaran diketahui sekitar pukul 19.19 Wita.

Pukul 20.22 Wita titik api telah berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman dilakukan dengan cara manual. Ini disebabkan mobil damkar tidak bisa mendekat ke lokasi, lantaran lebar jalan yang sempit, yang merupakan jalan trekking. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved