Tali Lift Putus di Ubud

Isak Pilu Salah Satu Ibu Korban Lift Jatuh di Ubud Bali: Bukan 1, tapi Saya Kehilangan 5 Sekaligus

Tragedi jatunya lift di Resort Ayu Terra Ubud memberikan kisah pilu di masyarakat Indonesia. Terutama kepada keluarga korban.

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
OLAH TKP – Polisi dari Polres Gianyar melakukan olah KP (tempat kejadian perkara) di Ayu Terra Resort, di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Sabtu (2/9). Polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan yang menyebabkan lima karyawan tewas. Tragedi jatunya lift di Resort Ayu Terra Ubud memberikan kisah pilu di masyarakat Indonesia. Terutama kepada keluarga korban. 

TRIBUN-BALI.COM – Tragedi jatuhnya lift di Ayu Terra Resort Ubud memberikan kisah pilu di masyarakat Indonesia. Terutama kepada keluarga korban.

Kadek Partini yang merupakan salah satu ibu dari korban lift jatuh di Ayu Terra Resort Ubud tersebut merasa terpukul atas tragei mengenaskan yang menimpa anaknya.

Kadek Partini yang merupakan ibu dari Kadek Yanti Pradewi, mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak perempuannya.

Bahkan menurutnya, tidak hanya kehilangan anaknya saja, tapi ia juga merasa kehilangan terhadap empat korban lainnya.

Menurut keterangannya, Kadek Yanti Pradewi dan empat korban lainnya merupakan sahabat dekat dan berhubungan baik dengan keluarga dari Kadek Yanti.

Baca juga: Tragedi Lift Maut, Ayu Tera Resort Ubud Bakal Tuntut Pihak Vendor Jika Terbukti Ada Kelalaian

Baca juga: Korban Tragedi Lift Maut di Ubud Dapat Santunan BPJS Ketenagakerjaan, Simak Beritanya!

"Lima orang korban itu sahabatan baik. Jadi saya tidak hanya kehilangan satu anak, tetapi lima anak sekaligus," ujarnya, Minggu, 3 September 2023, dikutip dari Kompas TV.

Kabar terkini, Jenazah Kadek Yanti dimakamkan di permakaman setempat, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Senin, 4 September 2023.

Penyebab Lift Jatuh

Ketika disinggung apakah insiden disebabkan lift kelebihan muatan, Ario menjelaskan bahwa timnya sudah memegang catatan dari kontraktor.

Berdasarkan keterangan kontraktor, kapasitas maksimal lift adalah enam orang. Sewaktu kecelakaan terjadi, lift diisi lima orang.

"Tadi kita lihat di record-nya yang kita pegang dari salah satu kontraktor yang mengadakan lift tersebut. Kapasitas maksimal lift enam orang. Saat kejadian diisi lima orang. Dari sisi over capacity, harusnya bisa kita coret," tutur Ario.

"Akan tetapi untuk menentukan penyebabnya, kesimpulannya akan kita lihat dari hasil penyelidikan lebih lanjut," sambungnya.

Menurut Ario, pihaknya masih akan menunggu penyelidikan Labfor untuk mengetahui penyebab insiden.

Baca juga: Kecelakaan Lift! Polisi Akan Periksa Semua Lift di Ubud, Jangan Sampai Turis Takut ke Bali

Selain itu, Polres Gianyar juga menggandeng saksi ahli lainnya yang mengerti perihal alat tersebut.

"Kami juga minta bantuan saksi ahli yang mengerti kelayakan lift tersebut, uji sertifikasinya, SNI-nya, apakah studah standar belum," jelasnya.

Nantinya, keterangan-keterangan saksi ahli akan dipadukan. Kemudian, polisi bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kasus lift terjatuh ini.

Periksa 9 Orang Saksi

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sembilan saksi. "Sudah sembilan saksi, dari teknisi maintenance maupun rekan korban karyawan. Owner mungkin akan kita periksa di kemudian hari," terangnya.

Sementara itu, pemilik Ayuterra Resort, Linggawati Utomo, tidak pernah menyangka kecelakaan ini akan terjadi.

Dia menyebutkan, berdasarkan data yang dimiliki perusahaan, lift itu terakhir kali menjalani uji kelayakan pada November 2022. Kondisinya disebut masih berlangsung baik hingga akhir November 2023.

“Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan,” bebernya, Sabtu, dilansir dari Tribun Bali.

Linggawati pun menyampaikan rasa duka terhadap para korban dan keluarga.

Baca juga: TRAGEDI Lift Maut di Ubud! Gubernur Koster: Lift Sudah Jadi Keunikan Tapi Harus Dijaga Dari Resiko!

"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," sebutnya.

"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa. Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” paparnya.

Insiden lift jatuh di Bali ini menewaskan lima karyawan resor, yakni I Wayan Aries Setiawan (23), Kadek Hardiyanti (24), Kadek Yanti Pradewi (19), Ni Luh Superningsih (20), dan Sang Putu Bayu Krisna (19). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mereka Sahabat Baik, Jadi Saya Tak Hanya Kehilangan Satu Anak, tapi Lima Sekaligus".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved