Berita Ekonomi
UKM Pithecanthropus dan Sing Main-main Tekankan Personal Branding Sasar Pasar Digital
Pandemi juga mengajarkan bahwa untuk berkembang, UKM tidak bisa hanya mengandalkan satu lini penjualan yakni offline, melainkan juga online.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kegiatan perekonomian di Bali berangsur membaik pasca pulihnya Pulau Dewata dari pandemi Covid-19.
Berbagai kegiatan dilakukan untuk membangkitkan perekonomian di Bali salah satunya menumbuhkan semangat UKM.
Pandemi juga mengajarkan bahwa untuk berkembang, UKM tidak bisa hanya mengandalkan satu lini penjualan yakni offline, melainkan juga online.
Baca juga: Libatkan UMKM dan Kesenian Ramaikan Pasar, Donasi ASN Mulai Berlaku September 2023
Salah satunya, Pithecanthropus yang merupakan brand wastra asal Bali sejak 1990, memiliki tagline “Rediscover Indonesia Culture”, di mana ide tersebut berawal dari awal mula hadirnya manusia di Pulau Jawa dengan budaya yang terus dilestarikan.
“Brand yang diterapkan selama 33 tahun ini, kami terus upayakan dengan perkembangan zaman yang ada."
Baca juga: Hadir di Ubud Bali, Women Ecopreneur Fest Wadah UMKM Perempuan Berkreasi
"Kami mulai sadar bahwa pelestarian batik sekarang ini sangat masuf di kalangan Generasi Z, yang pastinya dengan penggunaan pasar digital yang jadi pegangan mereka,” ujar Boby Eko, Brand Manager Pithecanthropus & Ethnologi saat ditemui usai menjadi pembicara JNE Goll..Aborasi Ngajak Online 2023, Senin 4 September 2023.
Eko juga menjelaskan, kualitas dan pelayanan juga menjadi bentuk nyata untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Baca juga: Terus Bersinergi Dukung Pengembangan UMKM dan Perekonomian
“Saat ini, semua pelanggan pasti ingin mendapatkan kualitas produk yang baik, sesuai dengan visual yang mereka lihat. Oleh karena itu, kami terus mempertahankan kualitas produk yang ada,” jelasnya.
Di samping itu, Go Andik, Content Creator & Owner Sing Main-Main, menjelaskan bahwa ide bisnis ini keluar karena ketidaksengajaan dari ucapan Go Andik yang sering ia ucap.
Namun, hasil dari ucapan yang tidak ia sengaja itulah tercipta produk barang berupa kaos yang kini dikenal oleh kalangan anak-anak muda Bali.
Baca juga: Hadirkan 30 UMKM, Pasar Murah Jelang Galungan Dipastikan Mampu Tekan Lonjakan Harga di Badung
“Dari produk ataupun brand yang saya ciptakan ini pastinya ada nilai tersendiri atau pemasarannya sendiri yang digunakan untuk menggaet target pasar."
"Tapi, saya selalu menekankan adanya personal branding yang harus saya terapkan terlebih dahulu sebagai seorang owner, untuk memberikan cerminan baik dan cerita baik demi membawakan business branding yang saya buat. Contohnya seperti adanya pendekatan saya juga terhadap komunitas, ataupun mengikuti gerakan dan kegiatan-kegiatan yang mendekatkan produk kepada target pasar secara langsung,” jelasnya.
Baca juga: Terbanyak di Bali, 150 Produk UMKM Jembrana Terima Sertifikat Halal
Eko dan Go Andik yang sudah lama terjun dalam dunia bisnis ini selalu menekankan adanya konsistensi dan inovasi yang harus terus dikembangkan dalam mendirikan sebuah produk.
Hal ini selaras dengan Roket Indonesia, aplikasi online yang hadir untuk siap membantu pebisnis dalam ekspedisi pengiriman barang secara instan dan cepat.
“Saat ini Bali sudah kembali pulih dengan baik semenjak Pandemi Covid-19 dua tahun lalu. Semenjak Pandemi ini, saya melihat digitalisasi semakin marak di kalangan bisnis."
Baca juga: Hadir di Ubud Bali, Women Ecopreneur Fest Wadah UMKM Perempuan Berkreasi

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.