Berita Jembrana
Harga Gabah Sentuh Rp 7.000 Per kilogram, Dampak El Nino Pasokan Bahan Baku Jauh Berkurang
Harga Gabah Sentuh Rp7.000 Perkilogram, Dampak El Nino Pasokan Bahan Baku Jauh Berkurang
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Musim Kemarau diperparah dampak fenomena El Nino membuat harga gabah basah menjulang tinggi dan sulit ditemui.
Disisi lain, juga mengakibatkan sejumlah sawah mengalami puso alias gagal panen.
Bahkan, harganya juga sudah menyentuh di angka Rp7.000 perkilogram.
Menurut informasi yang diperoleh, sejak beberapa hari belakangan ini, harga beras melambung tinggi.
Di Pasar Umum Negara, harga beras tercatat mengalami kenaikan cukup signifikan.
Jika sebelumnya di harga Rp12.000-13.000, kini sudah di angka Rp14.500 perkilogramnya. Tentunya, harga ini membuat warga terutama kelas menengah ke bawah menjerit.
"Informasi terakhir, harga gabah saat ini sudah di angka Rp7.000 perkilogramnya," kata Ketua Perpadi Jembrana, I Putu Sentana saat dihubungi, Minggu 10 September 2023.
Dia menuturkan, pasokan bahan baku (gabah) saat ini jauh berkurang dari sebelumnya.
Sementara, permintaan masih tetap sehingga hal ini menyebabkan harga beras di pasaran cenderung naik.
Selain berdampak ke masyarakat, para pemilik pabrik pengolahan gabah juga kesulitan mencari bahan pokoknya.
Baca juga: Pilpres 2024, Relawan Anies-Cak Imin Target Raih 40 Persen Suara di Bali
Baca juga: Randy Martin dan DJ Una Meriahkan Grand Reopening Miniso Beachwalk Bali
"Kalau ada (gabah) harganya suday tidak masuk akal," tuturnya.
Dengan kondisi saat ini, kata dia, hargaa beras juga praktis melambung tinggi.
Jika sebelumnya harga pokok beras premium di kisaran Rp11.000-12.000 ribu, saat ini sudah menyentuh diatas Rp13.000 perkilogramnya.
"Kami saat ini hanya berjuang untuk bertahan. Semoga hal ini tidak berlarut-larut karena sudah terjadi dalam sebulan terakhir ini," tandasnya.
Pejabat Fungsional Analis Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Jembrana, I Putu Gede Mahaputra meenyebutkan, sesuai data Jumat 8 September 2023 lalu, harga beras di pasaran menyentuh angka Rp14.500 per kilogramnya.
"Untuk sementara sesuai data di pasar, masih Rp14.500 perkilogram," katanya.
Disinggung mengenai upaya membantu masyarakat seperti operasi pasar atau pasar murah, pihaknya masih menunggu kebijakan selanjutnya dan memantau kondisi kedepannya.
"Sementara kita belum ada rencana. Semoga saja membaik kedepannya," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.