Berita Jembrana
Wilayah Krisis Air Bersih Bertambah, Kelurahan Pendem Bentuk Tim Gabungan Tangani Krisis Air Bersih
Wilayah Krisis Air Bersih Bertambah, Kelurahan Pendem Bentuk Tim Gabungan Tangani Krisis Air Bersih
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Krisis air yang terjadi di dua lingkungan wilayah Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana kian membaik.
Penyaluran air bersih dari sumber mata air di hutan sudah mulai lancar setelah Tim Gabungan dari semua unsur melakukan pengecekan pipa air.
Namun begitu, secara umum satu wilayah di Jembrana mengalami krisis air bersih.
Yakni di Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
Untuk diketahui, sejak awal Agustus lalu, sedikitnya ada 350 KK warga Lingkungan Pancardawa dan Dewasana yang terdampak kesulitan air bersih.
Imbasnya warga terpaksa mengandalkan air bersih bantuan atau suplai pemerintah untuk kebutuhan pokok seperti memasak dan minum.
Sementara untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga setempat terpaksa pergi ke sungai yang jaraknya ratusan meter.
Lurah Pendem, I Putu Eko Darma Wirawan menuturkan, sejak terjadinya krisis air bersih di dua lingkungan tersebut, pihaknya bersama berbagai unsur termasuk TNI dan Polri membentuk tim gabungan.
Tim ini dibentuk untuk menelusuri permasalahan dan melakukan pengecekan pipa air.
"Hasilnya kita temukan pembagian air yang tak merata. Artinya kurang disiplin dan kurang pengawasan saja," ungkap Putu Eko saat dikonfirmasi, Minggu 10 September 2023.
Menurutnya, ketika permasalahan tersebut ditemukan, saat ini keadaan sudah mulai membaik.
Pihaknya bersama tim telah membuatkan keran-keran air umum di beberapa titik.
Masyarakat yang membutuhkan air sudah bisa mengambil air bersih di titik-titik yang disediakan.
"Sementara ini, kita tetap menggunakan sunber mata air yang sudah ada. Astungkara sudah mulai ada air bersih," ungkapnya.
Baca juga: Harga Gabah Sentuh Rp 7.000 Per kilogram, Dampak El Nino Pasokan Bahan Baku Jauh Berkurang
Baca juga: Pilpres 2024, Relawan Anies-Cak Imin Target Raih 40 Persen Suara di Bali
Ia berharap, kondisi krisis air bersih ini tidak terjadi lagi ketika musim kemarau datang.
Langkah yang dilakukan sebagai antisipasi adalah rutin melakukan pengecekan pipa air, disiplin pembagian air dan melakukan pengawasan yang ketat.
"Astungkara dan semoga saja tidak terjadi lagi kedepannya (krisis air)," harapnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengakui hingga saat ini pihaknya masih menyalurkan atau mendistribusikan air bersih ke wilayah Kelurahan Pendem.
"Masih kita distribusikan (air bersih). Terakhir, hari Jumat kemarin. Mungkin besok kita distribusikan lagi sesuai permintaan," katanya.
70 KK Terdampak Krisis Air Bersih
Pelaksana Tugas BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan dalam kurun waktu sebulan terakhir, pihaknya dari pemerintah telah menyalurkan sedikitnya 119 ribu liter air bersih. Jumlah tersebut tidak hanya di dua lingkungan di Kelurahan Pendem tersebut.
Namun juga termasuk di SDN 1 Berangbang dan satu wilayah tambahan mengalani krisis air bersih yakni Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
"Mulai Jumat lalu, kita distribusikan air bersih ke Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh sesuai permintaan," ungkapnya.
Dia melanjutkan, Banjar Sekar Kejula khususnya di Tempek Jati merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir bandang Oktober 2023 lalu.
Saat itu, saluran pipa air bersih yang menuju wilayah tersebut putus diterjang banjir dan hingga saat ini belum bisa diperbaiki.
Sehingga pihak Desa Yehembang Kauh mengusulkan bantuan air bersih ke wilayah tersebut.
"Setelah ada usulan, kita langsung assessment dan salurkan air ke sana. Total ada 70 KK yang terdampak krisis air bersih di Tempek Jati, Banjar Sekar Kejula tersebut," ungkapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.