Kekeringan di Bali

Kekeringan Masih Menghantui, Buleleng Masuk Peta Merah! Karangasem Juga, Simak Prediksi BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan seluruh kecamatan di Buleleng masuk dalam peta merah kekeringan.

Istimewa
KEKERINGAN - Pelanggan PDAM di Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem antre mencari air bersih di sungai, Senin (11/9). Sejak sepakan, air PDAM Karangasem tidak mengalir di wilayah ini. PDAM bilang ada kerusakan pompa. 

TRIBUN-BALI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan seluruh kecamatan di Buleleng masuk dalam peta merah kekeringan. Otoritas mulai menyiapkan mobil tangki untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, berdasarkan laporan dari BMKG, peringatan dini kekeringan itu ada di wilayah Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Seririt, Sukasada dan Tejakula.

"Dalam peringatan itu, Buleleng masuk dalam peta merah atau status awas yang artinya hujan diprediksi tidak akan turun paling singkat selama 61 hari kedepan," ujarnya, Senin (11/9).  
 
Ariadi meminta masyarakat waspada. Kekeringan menyebabkan debit air bersih menurun dan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. Ia berpesan agar masyarakat efisien menggunakan air bersih, tidak membakar sampah, tidak membuang puntung rokok sembarangan.

BPBD, kata dia, sudah menyiapkan mobil tangki berkapasitas 10 ribu liter untuk membantu suplai air bersih ke desa-desa bekerjasama dengan sejumlah instansi. Rinciannya BPBD satu unit, Perumda Tirta Hita atau PDAM Buleleng dua unit, PMI Buleleng satu unit, dan mobil tangki dari TNI-Polri.

Sejauh ini permintaan bantuan air bersih sudah diberikan ke beberapa desa, seperti Desa Kaliasem dan Selat. Namun intensitasnya belum terlalu tinggi. Artinya permintaan air bersih hanya terjadi di satu banjar dan pengirimannya hanya dilakukan dua hari sekali.

Baca juga: BABAK Baru Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort, Kontraktor Buka Suara Pasca Dilaporkan Owner ke Polda

Baca juga: NAIK 20 Kali Lipat, Retribusi Masuk KKP Bali Hingga Tembus Rp 360 Juta Pasca Sidak!

Ilustrasi air bersih - Sejauh ini permintaan bantuan air bersih sudah diberikan ke beberapa desa, seperti Desa Kaliasem dan Selat. Namun intensitasnya belum terlalu tinggi. Artinya permintaan air bersih hanya terjadi di satu banjar dan pengirimannya hanya dilakukan dua hari sekali.
Ilustrasi air bersih - Sejauh ini permintaan bantuan air bersih sudah diberikan ke beberapa desa, seperti Desa Kaliasem dan Selat. Namun intensitasnya belum terlalu tinggi. Artinya permintaan air bersih hanya terjadi di satu banjar dan pengirimannya hanya dilakukan dua hari sekali. (KOMPAS.com)

"Kalau kekeringannya terjadi sampai November, kemungkinan akan lebih banyak lagi desa yang memohon bantuan suplai air bersih. Kami akan pantau terus perkembangan cuaca, semoga kekeringan tidak terjadi dalam waktu yang lama. Apabila ada masyarakat yang kesulitan air bersih, kami siap membantu," tandasnya.

Sementara itu, pelanggan Perusda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem di Kecamatan Manggis, Karangasem mengeluh karena air tak mengalir sejak sepekan belakangan. Warga bilang, ada kerusakan pompa PDAM.
 
"Dari PDAM menyebutkan ada kerusakan pada bagian pompa. Sampai sekarang belum bisa diperbaiki. Kami cari air ke sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi saya punya bayi,"demikian ungkap warga.

"Sebenarnya kami tidak tahu apa penyebab air PDAM tidak mengalir. Kalau informasinya pompa bawah tanahnya rusak, sehingga airnya tidak bisa didistribusikan ke pelanggan di Desa Ngis," tambah warga lainnya.

Warga berharap PDAM secepatnya bisa mengatasi masalah ini agar aktivitas pelanggan tak terhambat. Sejam mati air, pelanggan PDAM bahkan sampai mengonsumsi air yang diambil dari sungai kemudian dimasak. Sebagian ada yang mencari di sumber mata air.

"Kami berharap air bisa normal kembali. Kalau memang ada kerusakan segera diperbaiki, jangan lambat, kami pelanggan yang susah. Bayar PDAM naik, tapi pelayanannya buruk," demikian kata warga yang meminta namanya tidak disebutkan itu. (rtu/ful)


Berimbas di 840 Sambungan Rumah

Direktur Utama Perusda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem, Komang Haryadi  Parwata mengungkapkan, matinya air di beberapa desa di Kecamatan Manggis karena kerusakan pompa air bawah tanah di Desa Selumbung. Kata dia, pelanggan terdampak mencapai 840 sambungan rumah. Ia mengatakan, usia pompa yang sudah tua jadi perlu motor pompa baru.

Ia mengaku sudah memesan pompa yang kemungkinan datang antara Senin atau Selasa ini. "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan. Motor pompa rusak dari beberapa hari lalu. Untuk perbaikan butuh waktu lama. Bayangkan angkat pompa membutuhkan  waktu tiga sampai empat hari. Kedalaman sumber air sekitar 260 meter lebih," kata Komang Haryadi Parwata.

Untuk mencukupi kebutuhan air ke pelanggan, PDAM Karangasem mengerahkan mobil tangki untuk mendistribusikan ari. Pendistribusian air dilakukan bertahap sehingga kebutuhan dan aktivitas masyarakat tidak terhambat. "Kemarin kami sudah berikan bantuan air. Mohon untuk sabar," demikian jelasnya. (rtu/ful)


Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved