Tali Lift Putus di Ubud
UPDATE - Lift di Ayu Terra Resort Ubud Belum Serah Terima dari Kontraktor
Linggawati, pemilik resort menyampaikan bahwa sejatinya lift tersebut masih terikat dengan kontraktor dan belum ada serah terima dari pihak kontraktor
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fakta baru terkait lift di Ayu Terra Resort pasca tragedi yang menewaskan lima orang terus bermunculan.
Linggawati, pemilik resort menyampaikan bahwa sejatinya lift tersebut masih terikat dengan kontraktor dan belum ada serah terima dari pihak kontraktor kepada pihak resort.
"Pembayaran sampai sekarang belum selesai, dia belum serah terima masih terikat kontraktor, selesai kerja baru serah terima," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemilik Ayu Terra Resort Ubud Laporkan Pihak Kontraktor, Ungkap Fakta Baru
Mengenai operasional yang dilakukan oleh pihak resort sesuai arahan dari kontraktor M, bahwa lift sudah bisa digunakan karena sudah diganti mesin dan sling, meski rumah lift belum terpasang seutuhnya.
"Rumah lift-nya belum dipasang secara utuh, baru dipasang mesin dan sling, semua baru mesin, panel kontrol dan lain-lain kecuali rel, arahan M sudah bisa dipakai," ujagnha
Dengan nilai investasi mencapai ratusan juta rupiah, owner mempercayakan upgrade tersebut kepada pihak M selalu profesional dan sehingga pihak resort yang bukan profesional pun tidak mengetahui mengenai hal teknis.
Baca juga: Polisi akan Periksa Owner Ayu Terra Resort Ubud Besok Senin 11 September 2023 soal Kasus Lift Maut
"Saya tidak memahami ketajaman tempat saya 30 derajat, Hanging Gardens berapa derajat tidak mengerti, saya kerja sama dengan M karena figur yang profesional sesuai yang dia tunjukkan," tuturnya.
"M juga bilang dengan basic pengalaman dia satu sling, dia bilang nyawa saya akan saya pertaruhkan, tapi itu disampaikan lisan saja," beber Linggawati.
Baca juga: Wawancara Khusus Kapolres Gianyar Terkait Kasus Ayu Terra: Pasti Ada Tersangka
Disampaikan oleh Linggawati pula bahwa M sudah dihubungi saat ditelepon, bahkan selama ini apabila ada perbaikan hanya diserahkan melalui assisten atau teknisinya.
Linggawati juga menampik dugaan penyusutan sling 10 persen saat upgrade, bahkan dirinya tidak pernah menyampaikan hal itu selain untuk upgrade.
Limggawati menambahkan, bahwa dirinya sudah melihat ke Labfor kepolisian sling yang dipasang kontraktor M dengan sling sebelumnya saat dikerjakan E dengan 3 sling.
Baca juga: Kasus Lift Ayu Terra Resort, Polisi Pastikan Akan Ada Tersangka: Tunggu Hasil Pemeriksaan Polda Bali
Laporkan Kontraktor
Pemilik Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo mengungkapkan fakta yang sebelumnya tidak terungkap ke publik.
Dalam opini publik yang berkembang nama Linggawati kian santer disebut-sebut menjadi dalang dan orang yang paling bertanggung jawab atas tewasnya 5 karyawan karena kecelakaan lift di resort miliknya itu, padahal Linggawati justru merasa menjadi korban.
Tak hanya buka suara mengenai fakta-fakta baru, Linggawati melalui suaminya Vincent Juwono juga melaporkan pria berinisial M selalu kontraktor ke Polda Bali.
Baca juga: Tragedi Lift Maut di Ayu Terra Resort Ubud, Polisi Belum Tetapkan Tersangka, Ini Kata Ahli K3 Lift
Laporan itu dilakukannya pada Minggu 10 September 2023 yang diterima Polda Bali dengan nomor LP/B/501/IX/2023/SPKT/POLDA BALI dengan pasal 178 mengenai dugaan tindak pindana penipuan.
Salah satu fakta yang mengejutkan adalah mengenai dugaan tentang tali sling yang menjadi sebab musabab jatuhnya lift dan ramai menjadi pembahasan di media sosial karena muncul opini publik tali sling lift 3 sling dan menjadi 1 sling.
Dikatakan Linggawati, perubahan sling dari jumlah 3 menjadi 1 sling tersebut sejatinya adalah upgrade dari pihak kontraktor yang digandeng berinisial M.
"Dulu waktu sling dikerjakan Bapak E tidak pernah ada masalah 3 sling 4 tahun dari 2019 lalu, kemudian kami ingin upgrade karena Pak E tidak lanjut kerja sama, kami dikenalkan dengan M untuk upgrade, di situ arahan M upgrade menjadi satu sling bahkan disebitkan kapasitas bisa 9 orang, hasilnya jebol," kata Linggawati dijumpai di Denpasar, pada Minggu 10 September 2023 malam.
Lanjut Linggawati, upgrade sling tersebut dimaksudkan untuk bisa menambah kapasitas dari 5 orang menjadi 8 orang. Bahkan, kata Linggawati pihak kontraktor menyebut bisa menampung hingga 9 orang
Saat penawaran, M juga menunjukkan sejumlah project besar yang ditangani, termasuk sertifikat dan lisensi yang dimiliki di bidang lift tersebut.
Di mana disampaikan M kepada Linggawati, kontraktor M ini juga menangani beberapa project besar lainnya.
Yang membuat dia sebagai owner resort yang berlokasi di Kedewatan tersebut akhirnya mulai berkomunikasi dan mempercayakan proyek upgrade lift ini sejak November 2022 silam dan pengerjaan dimulai pada Maret 2023.
Ia menyampaikan, kontraktor M mengakui kepadanya bahwa M lah mengerjakan Hangings Gardens of Bali, sehingga menambah rasa percaya untuk bekerja sama.
"Kami segala bukti chat ada, satu sling itu saran kontraktor, kami ingin upgrade karena bertambahnya room. Dia mengusulkan seperti Hanging Gardens, dengan satu sling, dia juga tunjukkan videonya," paparnya.
"Menurut kami dia profesional, di pelaksanaannya dengan janji 9 orang bisa mesin dengan slingnya satu sling, saya sendiri masih was-was lalu dikirim video bahwa Hanging Gardens satu sling tidak ada masalah," sambungnya.
Linggawati akhirnya sepakat mempercayakan M sebagai kontraktor upgrade lift.
Poinnya adalah pihak resort bukanlah profesional lift dan seluruh pengerjaan ada di tangan kontraktor. Ia pun merasa tertipu dan rugi secara immateriil maupun materiil.
"Saya merasa ditipu dengan kejadian 1 September kemarin 5 orang tidak ada gejala apa terjadi musibah tersebut. Sangat kehilangan sekali," ujarnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.