Berita Denpasar
Telur Nyamuk Wolbachia Ditebar di Pemecutan Kelod, Sasar 501 Rumah untuk Menekan Sebaran DBD
Menurut Jaya Negara, hadirnya metode nyamuk wolbachia ini sebagai salah satu pelengkap dalam upaya Pemkot menangani kasus DBD. "Dimana, apabila metode
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Untuk atasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemkot Denpasar akan menebar telur nyamuk Wolbachia. Sasaran pertama penyebarannya adalah Desa Pemecutan Kelod Denpasar. Pemkot bekerjasama dengan Save the Children Indonesia akan merilis Mosquito Release Container (MRC) yang berisi 501 telur nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia. Penyebaran tersebut akan menyasar 501 titik di kawasan Desa Pemecutan Kelod yang direncanakan pada 18 September 2023 mendatang.
"Nanti dalam 23 hari telur akan menjadi larva, pupa, dan ketika menjadi nyamuk dia akan terbang sendiri dan berasimilasi. Jadi, kami menaruh 1 MRC di 501 rumah," kata Senior Project Manager Save the Children Indonesia untuk World Mosquito Program Man Magilan di Denpasar, Selasa (12/9).
Ia menambahkan, Wolbachia merupakan bakteri yang terdapat dalam tubuh serangga. Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD. "Nyamuk aedes aegypti yang membawa wolbachia dan kawin dengan nyamuk aedes aegypti yang tidak mengandung wolbachia akan melumpuhkan virus dengue sehingga tidak akan menular ke manusia. Walhasil, penularan DBD bisa ditekan," ujarnya.
Baca juga: Posisi Lihadnyana Jadi Sorotan PJ Gubernur Bali, Minta Ada Plh di BKPSDM, Fokus Tangani Stunting!
Baca juga: Gelar Pertemuan di Bali, Kemenko Marves Bahas Pentingnya Ekosistem Pesisir!
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pemkot mendukung pelaksanaan penyebaran nyamuk Wolbachia sebagai upaya untuk penurunan kasus DBD. Penyebaran nyamuk Wolbachia akan dilakukan secara massif pada November 2023 sampai April 2024. Penyebaran nyamuk tersebut akan dilakukan setiap pekan.
Dikatakannya, Pemkot akan mensosialisasikan penggunaan nyamuk wolbachia di 24 desa. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah kepadatan penduduk, sanitasi masyarakat di wilayah tersebut, hingga indikator perkembangan nyamuk aedes aegypti. "Titik-titik desa yang akan dilakukan penyebaran nyamuk wolbachia mungkin dominan ada di Denpasar Barat, Denpasar Selatan, dan sebagian di Denpasar Timur serta Denpasar Utara," katanya.
Menurut Jaya Negara, hadirnya metode nyamuk wolbachia ini sebagai salah satu pelengkap dalam upaya Pemkot menangani kasus DBD. "Dimana, apabila metode wolbachia efektif, Pemkot Denpasar akan mengurangi fogging. Namun, program lain seperti juru pemantau jentik (Jumantik) tetap ada," katanya. (sup)
Pasca Demo, Ribuan Pecalang Rapatkan Barisan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar |
![]() |
---|
Terkait SE Penyesuaian Penetapan Pajak dan Retribusi Daerah dari Mendagri, Ini Kata Bapenda Denpasar |
![]() |
---|
Kembangkan Kampung Kuliner Serangan Bali, Dispar Denpasar Tengah Jajaki CSR |
![]() |
---|
Perizinan Nuanu di Pantai Nyanyi Tabanan Disebut Belum Lengkap, Ini Hasil Sidak DPRD Bali |
![]() |
---|
Dilaporkan Warga karena Bising, Pengunjung malah Viralkan Polisi Saat Datangi Kafe di Denpasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.