Indonesia Butuh Gayatri Rajapatni, Wanita Hebat Dibalik Kebesaran Kerajaan Majapahit

Indonesia Butuh Gayatri Rajapatni, Wanita Hebat Dibalik Kebesaran Kerajaan Majapahit

Istimewa
Agus Widjajanto 

Raden Wijaya bertemu Indreswari saat melakukan ekpedisi PaMalayu bersama Panglima Angkatan Laut Singosari Adityawarman.

Dalam ekspedisi dan pertemuannya saat itu, Raden Wijaya memboyong dua gadis yang bergelar Dara Petak dan Dara Jingga.

Sampai disini sangat jelas bahwa Jayanegara atau Kologemet bukan anak dari Raden Wijaya Kertarajasa dengan Gayatri Rajapatni. Anak Ratu Gayatri sendiri adalah dua perempuan cantik, Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi Maharajasa.

Dengan kekosongan tahta Majapahit sepeninggal Raden Wijaya, maka sesuai aturan kerajaan yang harus menggantikan adalah anak laki laki dan itu tertuju Jayawijaya atau Kologemet.

Dalam perjalanannya, pada saat Jayawijaya memerintah terjadi pemberontakan dari dalam karena Jayawijaya dianggap kurang bijaksana dan suka melakukan pesta dengan perempuan.

Kerajaan menjadi tidak terurus, ditambah Jayawijaya paranoid dan selalu curiga terhadap Ratu Gayatri Rajapatni dan kedua putrinya.

Mereka dianggap batu sandungan dan membahayakan tahtanya.

Gayatri Rajapatni sendiri saat itu sudah menjadi Biksuni atau pendeta dalam agama Buddha.

Utamanya sejak Raden Wijaya Kertarajasa meninggal dunia. Sementara kedua putrinya yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi Maharajasa diberi kuasa atas Keraton Kahuripan dan Keraton Daha.

Setelah dapat menumpas pemberontakan saat pemerintahan Jayawijaya, Bekel Gajah Mada diangkat Jayawijaya menjadi Patih di Keraton Kahuripan dan Keraton Daha.

Penunjukan dan penempatan di dua keraton itu dengan maksud tersembunyi, mengawasi Putri Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi Maharajasa.

Namun, konon sebelum itu terjadi, Gayatri Rajapatni sudah menjalin kedekatan dengan Bekel Gajah Mada dan menggalang serta membentuk pasukan berkuda Bhayangkara.

Pasukan ini dibentuk untuk melindungi kedua putrinya secara politik.

Raja Jayanegara semakin tidak menunjukan sifat kenegarawanan dan kewibawaannya sebagai Raja Majapahit.

Hal itu ditunjukkan dengan menghalangi kedua putri Gayatri Rajapatni untuk menikah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved