Berita Gianyar
WASPADA Monyet Liar di Bali, Ini Kata Otoritas Kesehatan Australia!
Petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung menggencarkan vaksinasi anjing di seputa
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Otoritas kesehatan negara bagian New South Wales Australia, NSW Health meminta warganya hati-hati dengan monyet liar saat berlibur ke Bali. Peringatan perjalanan ini dikeluarkan karena semakin banyak wisatawan Australia yang digigit atau dicakar monyet di Pulau Dewata.
Manajer Konservasi Monkey Forest Ubud, I Wayan Buda mengaku belum mengetahui imbauan otoritas kesehatan Australia tersebut. Namun kata dia, sejauh ini kunjungan wisatawan ke Monkey Forest Ubud masih tinggi. Bulan ini saja, rata-rata 5.000 wisatawan datang berkunjung didominasi turis mancanegara.
Buda mengatakan, monyet yang ada di Monkey Forest Ubud sangat dijaga kesehatannya. "Di sini kita ada pengecekan rabies untuk monyet tiap tahun. Kalau ada monyet tingkahnya aneh, pasti kita ambil. Kita cek ke laboratorium di Denpasar. Kita ada kerjasama dengan Universitas Udayana. Saat ini monyet yang ada di sini semua sehat," ujar Buda, Kamis (14/9).
Monkey Forest Ubud, yang berlokasi di Desa Padangtegal merupakan objek wisata monyet terbesar di Bali. Rata-rata kunjungan per hari mencapai ribuan orang. Seperti terlihat di tempat pembelian tiket masuk, Kamis kemarin, jumlah wisatawan yang mengantrai masih sangat banyak.
Buda mengatakan, biasanya hasil dari laboratorium diketahui kelakuan aneh monyet tersebut bukan diakibatkan terjangkit rabies. Namun monyet tersebut stres karena kalah berebut pasangan, kalah berebut wilayah, atau kalah berebut makanan.
Baca juga: Pria Asal Belinju Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Soputan Denpasar, Sempat Mengeluh Sakit Perut!
Baca juga: Bola Panas Kasus Tragedi Lift Maut Ayu Terra Resort Ubud, Dituding Gunakan Lift Sebelum Selesai

"Paling sering karena kalah rebutan betina. Karena populasi monyet kami saat ini dominan jantan. Total monyet yang ada di wilayah kami saat ini mencapai 1.509 ekor," demikian ujar Buda.
Kata dia, saat ini populasi monyet di Monkey Forest Ubud dikontrol menggunakan sistem sterilisasi. "Populasi monyet di sini terus naik. Dulu sebelum sterilisasi, rata-rata naik 200 ekor, setelah ada program steril rata-rata bertambah 50 ekor," ujarnya.
Buda menegaskan, Monkey Forest Ubud sangat aman untuk dikunjungi. Selain karena semua monyet dalam kondisi sehat, di dalam hutan juga ada banyak penjaga, yang dapat menghindarkan wisatawan dari hal yang tak diinginkan.
"Pengawasan untuk wisatawan setiap pos ada penjaganya. Setiap jarak 100 meter ada penjaga. Tapi tetap harus mengikuti imbauan, seperti wisatawan dilarang bawa makanan, botol dan dilarang pegang monyet," ujarnya.
Objek wisata Monkey Forest Ubud selama ini telah memiliki proteksi terhadap monyet-monyet agar tak tertular virus rabies. Proteksi yang dilakukan manajemen objek wisata ini dalam bentuk sterilisasi kawasan hutan dari anjing.
GM Monkey Forest Ubud, Nyoman Sutarjana mengatakan, pihaknya memang melarang anjing masuk ke kawasan hutan. Selain mengantisipasi anjing dan monyet mekerah, juga menghindari penularan rabies lewat gigitan. “(Kasus monyet rabies) itu yang menularkan kan dari anjing yang rabies. Kami di sini selalu mengusir anjing yang masuk ke dalam kawasan (hutan)," ujar Sutarjana.
Vaksinasi
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengatakan, vaksinasi monyet baru bisa dilakukan untuk yang dipelihara warga saja. Setidaknya hingga bulan Juli 2023, pihaknya sudah memvaksin sekitar 4.000 monyet peliharaan di Bali.
“Sasaran kita adalah monyet peliharaan yang dipelihara oleh warga. Kalau yang di Monkey Forest atau Sangeh susah sehingga kami imbau agar warga tidak membiarkan anjing dekat dengan monyet. Bagaimana menangkap monyet di hutan tidak bisa. Belum ada monyet kita di Monkey Forest atau Sangeh terkena rabies,” katanya, beberapa waktu lalu.
Kasus monyet yang terinfeksi rabies pernah terjadi di Desa Pujungan, Tabanan. Monyet itu rabies setelah berkelahi dengan anjing. Monyet tersebut merupakan peliharaan warga sekitar dan sudah dieliminasi.
Megawati Hadiri Plebon Ida Pedanda Gede Sadhawa Jelantik Putra di Gianyar |
![]() |
---|
PRIA LOKAL Digerebek di Batubulan Gianyar, Polisi Temukan ini di Rumahnya |
![]() |
---|
Kasus Orang Jatuh Ke Jurang Ternyata Korban Pengeroyokan Di Bali, Rohmat & Wahyu Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Motif Rohmat dan Wahyu Tega Keroyok Lalu Tusuk Kurniawan, Korban Ditemukan di Bawah Jembatan di Ubud |
![]() |
---|
Hama Tikus Kembali Muncul Di Gianyar Bali, Distanak Tekankan Teknik Ngeropyok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.