Berita Buleleng
120 Liter Cairan Eco Enzyme Disemprotkan ke Udara
Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia, masyarakat Desa Adat Buleleng menyemprotkan rusan liter cairan eco enzyme ke udara.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia, masyarakat Desa Adat Buleleng menyemprotkan rusan liter cairan eco enzyme ke udara.
Cairan tersebut diyakini mampu mengurangi karbon dioksida (C2O) yang terperangkap di atmosfer.
Penyemprotan dilakukan mulai pukul 06.00 Wita.
Sejumlah masyarakat bersama Komunitas Eco Enzyme Nusantara Buleleng nampak berkumpul di sekretariat Desa Adat Buleleng.
Mereka kemudian melakukan gerakan jalan santai, sambil menyemprot sebanyak 120 liter cairan eco enzyme di sepanjang jalan.
Penyemprotan juga dilakukan dengan menggunakan armada milik Palamg Merah Indonesia (PMI) Buleleng, serta mobil Damkar.
Ketua Relawan Eco Enzyme Nusantara Buleleng Ferry Tanaya mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Ozon Sedunia dan ulang tahun Eco Enzyme Nusantara ke 4.
Terdapat 14 kota di Indonesia yang turut serta dalam kegiatan serupa, baik jalan sehat maupun penyemprotan cairan eco enzym ke udara.
Baca juga: 210 Anggota Polres Buleleng Amankan Pilkel Serentak
“Jadi Eco Enzyme Nusantara secara serentak melakukan kegiatan serupa dalam memperingati hari ozon sedunia. Eco enzyme ini memiliki begitu banyak manfaat untuk menjaga alam maupun menjaga kesehatan kita. Saya harap masyarakat mau menjaga alam dengan ecoenzym,”ujarnya.
Sementara Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan pihaknya sangat aktif dalam menjaga lingkungan.
Dirinya pun seringkali membuat cairan eco enzyme di rumah. Buah sisa sarana upakara pitra yadnya (kematian) yang dihaturkan masyarakat di Pura Segara, Desa Adat Buleleng hingga sampah sisa sayuran yang ada di rumahnya digunakan sebagai bahan pembuatan eco enzyme.
Sayur dan buah seperti jeruk, apel, hingga pisang dipotong kecil-kecil, lalu dicampurkan dengan molase dan air sesuai takaran.
Kemudian dimasukan ke dalam gentong, lalu difermentasi selama tiga bulan hingga menjadi eco enzyme.
Cairan eco enzyme itu kemudian sering disemprotkan di sekitar lingkungan rumah dan kebunnya.
“Di desa adat memiliki konsep tri hita karana, maka dari itu desa adat Buleleng sangat getol menjaga alam. Selain itu Desa Adat Bueleleng juga getol sekali membuat eco enzyme untuk di semprotkan ke udara. Saya harap masyarakat dapat ikut menjaga lingkungan kita,” harapnya.
Selain kegiatan jalan sehat dan penyemprotan cairan eco enzyme, acara tersebut juga dimeriahkan dengan pelepasan burung dara dan penanaman tanaman hias.
Semua kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menjadikan Desa Adat Buleleng sebagai contoh bagi daerah lainnya dalam upaya perlindungan lingkungan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.