Berita Buleleng
GERAM Jalan Rusak Dibilang Sudah Diaspal, Tokoh Masyarakat Datangi & Mesadu ke Bupati Buleleng!
Perbekel Bukti, Gede Wardana mengungkapkan, pihaknya sudah menjelaskan pada masyarakat jika ruas Jalan Merak akan diperbaiki tahun 2026.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejumlah tokoh masyarakat mendatangi kantor Bupati Buleleng, Rabu (12/11/2025). Mereka ingin meminta klarifikasi mengenai perbaikan di ruas penghubung Desa Bukti menuju Desa Tunjung, Kecamatan Kubutambahan.
Klarifikasi lantaran nama kegiatan perbaikan menyebut Jalan Merak, yang notabene merupakan ruas jalan di Desa Bukti. Sedangkan realitanya, perbaikan jalan senilai Rp4,2 miliar itu hanya menyasar ruas jalan di Desa Tunjung saja.
Perbekel Bukti, Gede Wardana mengungkapkan, pihaknya sudah menjelaskan pada masyarakat jika ruas Jalan Merak akan diperbaiki tahun 2026.
Diakui masyarakat saat itu sudah terima. Namun setelah melihat di sosial media ruas Jalan Merak - Tunjung sudah diaspal, masyarakat pun akhirnya kembali geram. "Masyarakat bertanya-tanya jalan ini (Merak) dibilang sudah diaspal, padahal belum," ungkapnya.
Baca juga: MAUT Tajen di Bangli, Keluarga Yakin Mangku Luwes Rencanakan Pembunuhan, Minta Hukum Adil & Berat!
Baca juga: Program Kesehatan Gratis Untuk Nyoman dan Ketut di Bali Dimulai Januari 2026
Kata Wardana, ruas jalan ini menghubungkan tiga dusun, serta akses untuk ke SMP Satu Atap. Kerusakan jalan ini diakui sangat parah, bahkan motor pun sulit melintas.
Pihaknya pun sudah berupaya mengusulkan perbaikan kerusakan jalan sejak tahun 2015, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun usulan perbaikan belum disetujui, karena kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
"Karenanya kehadiran kami saat ini juga untuk memastikan kapan Jalan Merak ini diperbaiki," ucapnya. Sementara Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra menjelaskan ada salah pengertian mengenai penamaan kegiatan. Ini karena penamaan jalan menyesuaikan kode jalan yang ditentukan dari Kementerian PU.
Ia mencontohkan Bendungan Tamblang. Walaupun namanya menggunakan salah satu desa di Kecamatan Kubutambahan, namun lokasi bendungan ini ada di Kecamatan Sawan. "Nah ruas jalan ini pun kita juga baru diberi pengertian bahwa ruas jalan itu Merak - Tonggak - Tunjung. Bukan dari Tunjung ke Merak, tidak. Jadi ruas jalan itu dari bawah," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, alasan pekerjaan perbaikan diambil dari atas (Tunjung), karena ruas jalan tersebut pendek. Terlebih anggaran untuk perbaikan, baru dialokasikan pada APBD perubahan 2025. Sehingga jangka waktu pengerjaannya pendek.
"Apalagi di akhir tahun hujan. Pihak rekanan dalam pasti juga berpikir kalau ambil jalan yang panjang, resikonya seperti jalan di Pakisan itu. Tidak selesai pengerjaan, kemudian pinaltinya banyak," ucapnya.
Dari pertemuan tersebut, Sutjidra menegaskan perbaikan lanjutan akan dilaksanakan pada APBD Induk 2026. Anggaran perbaikan sudah dialokasikan senilai Rp6,4 miliar. "Panjang jalan yang diperbaiki 3,1 kilometer. Itu sudah nyambung dengan jalan Tunjung yang diatas. Untuk tendernya akan dimulai bulan Januari," tandasnya. (mer)
| DARURAT! 4 Wanita Muda di Buleleng Dipaksa Berhubungan Hingga Hamil, Modusnya Berbeda-beda! |
|
|---|
| Persetubuhan Libatkan Anak di Bawah Umur, GRM Beri Korban Janji Manis, Tak Terima Ortu Lapor Polisi! |
|
|---|
| Turun Rp40 M, RSUD Buleleng Hanya Mampu Realisasikan 90 Persen Pendapatan |
|
|---|
| JANJI Manis Jika Hamil Nikah, GRM Rayu Anak di Bawah Umur, Ortu Tak Terima Lapor Polisi di Buleleng! |
|
|---|
| RSUD Buleleng Hanya Mampu Realisasikan 90 Persen Pendapatan, Pendapatan Diproyeksi Turun Rp40 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Mesadu-ke-Bupati-Buleleng-cd.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.