Sponsored Content

Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Badung Gelar FGD Bersama Penyuluh Pertanian

Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Badung Gelar FGD Bersama Penyuluh Pertanian

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Pelaksanaan FGD yang dilaksanakan Pemkab Badung bersama penyuluh pertanian pada Rabu 20 September 2023 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Pemerintah Kabupaten Badung, menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), sistem kerjasama penyuluh dengan instansi daerah dalam menunjang Ketahanan pangan daerah di  Kabupaten  Badung. Kegiatan selama dua hari yang digelar di Ruang Rapat Kriya Gosana, Kantor Bupati Badung ini, dibuka Rabu 20 September 2023 kemarin.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ida Bagus Gede Arjana, sangat mengapresiasi kegiatan FGD.

Terutama berkaitan dengan isu global maupun isu nasional, tentang ketahanan pangan agar dapat diberdayakan lagi.

Melalui FGD tenaga penyuluh, sehingga bisa bersinergi dengan pemerintah daerah, yang tentunya sangat diharapkan oleh para petani. 

"Kita di Kabupaten Badung, dengan organisasi pertanian yakni subak yang sudah mendunia, tinggal bagaimana mentransfer knowledge kepada para petani. Ini bertumpu kepada bagaimana penyuluh yang betul betul bisa memberikan pencerahan kepada petani. Bagaimana upaya upaya meningkatkan produksi pangan. Dalam hal ini produksi pangan secara luas tidak hanya pagi saja, namun juga di peternakan dan lainnya," katanya.

Lebih lanjut disampaikan, untuk di badung, perhatian pemerintah sangat besar sekali. Yang mana, berbagai macam subsidi telah digelontorkan melalui dinas pertanian, mulai dari pupuk, bibit, termasuk juga nanti diperhatikan biaya olah lahan, itu kana diupayakan.

Seperti bagaimana para petani setelah ada produksi gabah, bisa menikmati harga yang wajar setelah berproduksi.

Bahkan kata dia, Bupati Badung juga sudah menciptakan kebijakan yang menugaskan Perumda Pasar dan pangan untuk membeli gabah petani dengan harga wajar.

Sehingga pertani akan mendapat harga yang wajar setelah berproduksi, dan tidak lagi melulu merugi. 

"Karena ketika sudah menjadi gabah, banyak tengkulak yang berupaya mendapat gabah dengan harga murah. Sehingga para petani yang dirugikan," ucapnya.

Dengan nantinya perumda pasar membeli gabah petani ini, memprosesnya kemudian mendistribusikan langsung ke masyarakat tentu rantai pasok bisa dipotong.

Sehingga biaya pendistribusiannya bisa ditekan, yang tentu mempengaruhi harga.

Dengan demikian masyarakat Badung bisa menikmati beras produksi Badung dengan harga yang wajar tanpa membebani daya beli masyarakat.

"Sekali lagi, penyuluh pertanian ini ada di poros terdepan bagaimana mensukseskan ketahanan kabupaten Badung," katanya.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam I Made Adi Adnyana menyampaikan beberapa hal yang melatarbelakangi kegiatan ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved