Sponsored Content
Dewan Minta Pemerintah Buat Trobosan Antisipasi Anjloknya Harga Bawang
Anjloknya harga bawang di tingkat petani mendapat tanggapan dari anggota DPRD Bangli, Jero Gede Tindih.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Anjloknya harga bawang di tingkat petani mendapat tanggapan dari anggota DPRD Bangli, Jero Gede Tindih.
Menurutnya pemerintah perlu membuat terobosan, untuk menanggulangi kondisi tersebut.
Anggota dewan asal Desa Songan, Kintamani ini mengaku prihatin mengetahui kondisi harga bawang merah di tingkat petani yang anjlok.
Di mana saat ini, bawang Bali dihargai Rp 6 ribu per kilo.
"Tentu kami prihatin. Satu sisi bawang merupakan produk andalan petani, khususnya di wilayah Kaldera Batur. Namun di sisi lain harga anjlok. Bahkan dengan harga tersebut (Rp 6 ribu per kilo) itu tidak cukup untuk menutup modal," ungkapnya Senin (25/9/2023).
Menurut Jero Tindih, anjloknya harga bawang bukan semata-mata karena masuknya produk bawang dari luar Bali.
Ia menilai kondisi ini lebih dikarenakan kurangnya pengetahuan petani tentang bagaimana tata cara budidaya tanaman bawang yang benar.
"Semisal dalam proses penyemprotan, semestinya penyemprotan dilakukan hanya sekali, namun karena kurangnya pemahaman petani maka proses penyemprotan untuk membasmi hama dilakukan lebih dari satu kali. Akibatnya tentu biaya pemeliharaan semakin membengkak," ujarnya.
Jero Tindih menilai kondisi ini perlu ditindaklanjuti secara serius.
Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada petani dan melakukan monitoring terhadap permasalahan yang dihadap petani.
Terutama pembinaan di daerah sentra bawang merah secara berkesinambungan.
"Pembinaan perlu dilakukan pemerintah lewat OPD terkait. Petugas turun langsung melakukan pembinaan, sehingga petani memilki pengetahuan tentang bagaimana mana mekanisme berbudidaya bawang yang benar. Kami melihat sejauh ini belum ada terobosan yang dilakukan pemerintah agar petani bawang tidak semakin merugi atau terpuruk," kata Politisi Nasdem ini.
Selain mencari solusi untuk menekan biaya operasional, menurut Jero Tindih pemerintah juga perlu memikirkan solusi jangka panjang pasca panen.
Ia mengatakan fluktuasi harga bawang merupakan masalah klasik yang tentunya bisa dicarikan solusi.
"Misalnya petani difasilitasi agroindustri, atau mungkin ada solusi lain. Intinya kami mendesak pemerintah melakukan terobosan untuk tingkatkan daya saing bawang merah lokal dari hulu sampaii hilir," tandasnya.