Berita Bangli
Dinkes Bangli Imbau Masyarakat Waspada Virus Nipah, Wanti-Wanti Masak Daging hingga Matang
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangli mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghindari virus Nipah.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangli mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Salah satunya mewanti-wanti agar memasak makanan dengan matang.
Hal ini untuk mengantisipasi merebaknya virus Nipah.
Baca juga: Bangli Tak Jadi Bangun Jembatan Gantung, Proyek Terlalu Mahal, Uang Hadiah dari Pusat Kurang
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana mengungkapkan, virus Nipah diduga ditemukan pada hewan kelelawar dan babi.
Karenanya dalam mengkonsumsi daging babi, wajib dimasak hingga matang.
"Selain itu dalam mengkonsumsi buah, wajib dicuci bersih menggunakan sabun. Tidak dibenarkan pula memakan buah sisa-sisa kelelawar."
Baca juga: Tahun Ini Pemkab Bangli Tidak Laksanakan Rekrutmen PPPK dan CPNS, Simak Penjelasannya!
"Memang buah sisa kelelawar yang sudah matang akan terasa enak, tetapi itu tidak dibenarkan. Astungkara kalau sudah melakukan itu, kita tidak akan kena," ungkapnya Jumat (29/9/2023).
Upaya lain yang digencarkan pihak dinas adalah melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat melalui puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Termasuk juga melalui media sosial. Pihaknya berharap upaya yang dilakukan mampu menumbuhkan kewaspadaan masyarakat terhadap virus Nipah.
Baca juga: Harga Bawang Merah di Bangli Anjlok, Jro Nick: Di Petani Harganya Rp5 Ribu
"Untuk mengantisipasi juga, kami mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker. Karena virus Nipah ini diduga ada di air liur," sebutnya.
Arsana mengungkapkan virus Nipah sudah menyebar di India maupun Malaysia.
Mengingat Bali yang merupakan destinasi wisata mancanegara, pria asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani itu menyebut perlu kerja sama dengan instansi kesehatan terkait.
Baca juga: Tahun Ini Pemkab Bangli Tidak Laksanakan Rekrutmen PPPK dan CPNS, Simak Penjelasannya!
"Tentu kami di Bangli tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kerja sama dengan dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten lainnya, termasuk pihak kesehatan bandara untuk memperketat tamu yang masuk ke Bali," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.