Berita Badung
Harga Babi Hidup Merosot Tajam, GUPBI Sebut Sampai Rp 27 Ribu Perkilo
Peternak babi di Bali saat ini benar-benar menjerit. Pasalnya harga babi saat ini terus merosot hingga di angka Rp 27 ribu/kg.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Peternak babi di Bali saat ini benar-benar menjerit. Pasalnya harga babi saat ini terus merosot hingga di angka Rp 27 ribu/kg.
Hal itu pun dikatakan Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa saat dihubungi Selasa 3 Oktober 2023.
“Saat ini harga babi hidup mencapai Rp 27 ribu/kg. Itu harga di Masyarakat kecil yang mengakibatkan mereka selalu merugi,” ujar Suyasa
Pihaknya mengakui, idealnya harga babi hidup adalah Rp 40 ribu/kg. Sehingga jika dihitung kata Suyasa peternak akan mengalami kerugian besar jika menjual babinya dengan harga saat ini.
“Anggap saja berat babi 100 kg, idealnya agar tidak rugi karena pakan mahal dijual dengan harga Rp 40 ribu/kg. Namun kenyataannya kini harga babi Rp 27 ribu/kg, sehingga 100 kg babi peternak mengalami kerugiaan 1,3 juga,” jelasnya sembari mengatakan mestinya dia menjual Rp 4 juta dengan berat 100 namun kini yang diperoleh hanya Rp 2,7 Juta.
Pihaknya mengaku saat ini memang terjadi over populasi, padahal pasar di luar sangat terbuka.
Selain itu juga terjadi kepanikan di Masyarakat, mengingat kata Suyasa adanya kabar meningitis yang membuat babi mati mendadak.
“Ini yang membuat peternak dan Masyarakat panik, apalagi saat ini harga babi sangat merosot dari yang prakiraan. Itulah kami minta pemerintah melakukan kanalisasi atau penetapan nilai jual produksi,” jelasnya
Pria asal Abiansemal itu mengaku kondisi itu pun sangat disayangkan, sehingga pihaknya selaku ketua GUPBI wajib melakukan langkah atau Upaya penyelamatan.
Salah satu upaya yang dilakukan berkoordinasi dengan Gubernur Bali.
Hanya saja sampai saat ini tidak ada tanggapan.
“Kemarin waktu masih Bapak Gubernur kita minta dilakukan penetapan harga jual Babi, namun tidak dilakukan. Bahkan kita tidak diberikan kesempatan audiensi hingga sekarang Penjabat (PJ) Gubernur Bali,” bebernya.
Pihaknya pun meminta pemerintah mendengar keluhan Masyarakat, khususnya peternak.
Mengingat saat ini di Bali banyak Masyarakat yang memelihara babi untuk menopang perekonomiannya.
Sebelumnya, untuk menekan harga pakan ternak terus naik, Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali menemui beberapa perusahaan yang menjual pakan ternak di Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.