Tips Kesehatan
Ketahui 12 Penyebab Jantung Berdebar, Badan Lemas, Bisa Jadi Disertai Nyeri Dada
Ketahui penyebab jantung berdebar, tubuh lemas, dan bisa jadi disertai nyeri di dada. Seringkali orang yang mengalami nyeri dada, jantung berdebar da
TRIBUN-BALI.COM – Ketahui penyebab jantung berdebar, tubuh lemas, dan bisa jadi disertai nyeri di dada.
Seringkali orang yang mengalami nyeri dada, jantung berdebar dan tubuh terasa lemas langsung cemas karena takut jika hal tersebut berbahaya.
Ternyata, tidak selalu nyeri dada, jantung berdebar dan badan lemas tanda penyakit serius.
Bukan berarti Anda bisa langsung menyepelekannya, karena bisa juga nyeri dada, jantung yang berdebar-debar dan disertai dengan badan yang lemas merupakan gejala penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung.
Berikut beberapa jenis penyakit yang membuat nyeri dada, jantung berdebar dan badan lemas berikut ini.
Dilansir dari NHS, jantung berdebar kencang dan badan lemas umumnya merupakan gejala palpitasi jantung.
Kondisi ini akan membuat jantung berdetak kencang atau tidak teratur dalam beberapa detik atau beberapa menit.
Selain itu, palpitasi jantung juga kerap disertai dengan gejala lainnya badan lemas, napas terengah-engah, kepala terasa pening, atau nyeri di dada.
Palpitasi jantung umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang berbahaya, namun beberapa penyebabnya perlu diatasi secara medis.
Baca juga: 8 Manfaat Buah Mangga untuk Kesehatan Tubuh: Atur Diabetes, Jaga Jantung hingga Cegah Kanker
Melansir Health, berikut adalah beberapa penyebab jantung berdebar kencang dan badan lemas, bisa jadi disertai nyeri dada yang perlu diketahui.
1. Merasa cemas
Jantung yang berdebar-debar dan dibarengi dengan badan yang lemas umumnya merupakan gejala yang muncul ketika Anda merasa cemas.
Kondisi ini umumnya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat dan bukan merupakan gejala masalah kesehatan yang serius.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis untuk membantu mengatasi rasa cemas yang muncul.
2. Mengonsumsi kafein
Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang banyak, atau lebih dari 10 gram, dapat membuat denyut jantung tidak beraturan.
Anda yang mengalami kondisi ini diimbau untuk mengurangi konsumsi kafein per hari, atau maksimal dua cangkir saja.
3. Mengonsumsi minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan irama denyut jantung, bahkan ketika Anda hanya mengonsumsi satu botol saja dalam sehari.
Minum minuman yang mengandung alkohol juga dapat memicu dehidrasi sehingga tubuh akan terasa lebih lemas dan lemah.
4. Mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika kadar cairan di dalam tubuh berkurang atau hilang secara drastis sehingga menyebabkan beberapa gejala, seperti jantung berdebar kencang, kelelahan, lemas, urine berwarna kuning gelap, dan mata cekung.
Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan minum air putih dan mencukupi kebutuhan cairan harian.
5. Mengalami gangguan tiroid
Hormon tiroid memiliki peran penting untuk mengatur fungsi tubuh, termasuk denyut jantung.
Gangguan tiroid dapat membuat irama denyut jantung meningkat dan disertai dengan gejala lainnya, seperti rasa cemas, penurunan berat badan, gangguan tidur, perubahan pada kulit atau rambut, serta perubahan siklus menstruasi.
6. Mengalami demam
Demam dapat membuat irama denyut jantung meningkat serta tubuh terasa lemas.
Namun, kondisi ini umumnya bersifat sementara dan dapat berangsur membaik ketika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan demam yang dirasakan.
7. Mengalami anemia
Anemia atau kekurangan sel darah merah dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi ke seluruh tubuh.
Akibatnya, denyut jantung meningkat dan tubuh terasa lebih lemas.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan zat besi, vitamin, atau masalah kesehatan lainnya, sehingga pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya.
8. Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat membuat denyut jantung meningkat dan tubuh lemas, seperti obat tiroid, dekongestan, antidepresan, dan beberapa jenis obat untuk tekanan darah tinggi.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan konsumsi obat tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
9. Memiliki kadar oksigen yang rendah
Kadar oksigen yang rendah di dalam darah dapat membuat denyut jantung meningkat dan badan terasa lemas.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi paru-paru, penyakit jantung, hingga ketika Anda berada di dataran tinggi.
10. Mengalami penyakit jantung
Jantung yang berdebar-debar dan disertai dengan badan yang lemas bisa jadi merupakan gejala penyakit jantung.
Beberapa penyakit jantung yang dapat memicu kondisi ini, seperti gangguan irama jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung.
11. Mengalami kekurangan gula darah
Kekurangan gula darah atau hipoglikemia dapat membuat irama jantung meningkat.
Selain itu, kondisi ini juga umumnya dibarengi dengan gejala lainnya, seperti badan lemas atau bergetar, kebingungan, mual, kulit pucat, sakit kepala, hingga terasa seperti ingin pingsan.
12. Mengalami Long Covid
Peningkatan irama denyut jantung dan badan lemas bisa jadi merupakan gejala Long Covid yang terjadi dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah terinfeksi.
Kondisi ini membuat penderita merasa lebih lelah ketika beraktivitas sehingga tidak bisa melakukan jenis olahraga tertentu.
Beberapa penyebab di atas umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Meskipun begitu, mengetahui jantung berdebar kencang dan badan lemas gejala penyakit apa sangatlah penting sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan serta pengobatan yang tepat.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan segera cari bantuan medis ketika kondisi ini tiba-tiba muncul serta tidak kunjung membaik karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jantung Berdebar Kencang dan Badan Lemas Gejala Penyakit Apa?
Bagaimana Cara Pola Hidup Sehat? Ade Rai: Tingkatkan Konsumsi Protein |
![]() |
---|
Serangan Jantung di Usia 30-40, dr Lena Ungkap Pemicu yang Paling Berbahaya |
![]() |
---|
Orang Tua Diminta Stop Gunakan Standart Tiktok Untuk Diagnosa Kesehatan Mental Anak |
![]() |
---|
Selama 23 Tahun Jadi Korban NPD, Kartika Soeminar Speak Up Lewat Kampanye Broken But Unbroken |
![]() |
---|
11 Manfaat dan Kandungan Nutrisi Biji Labu untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat Alternatif untuk Insomnia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.