Bisnis

Masih Banyak Bule Berulah di Bali, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Itu Karena Ketidaktahuan Mereka

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi kembali maraknya bule berulah di Bali

(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan usai menutup kegiatan Job Fair Ke-14 Poltekpar Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menanggapi kembali maraknya bule berulah di Bali karena ketidaktahuan mereka mengenai peraturan yang ada.

"Banyak yang melanggar peraturan tersebut, berulah itu karena ketidaktahuan mereka. Kita harus tegas menyampaikan pariwisata Indonesia dan khususnya di Bali adalah pariwisata yang berbasis budaya lokal, bermartabat, berkelanjutan, berkualitas dan berkebudayaan," kata Menparekraf Sandiaga usai menutup Job Fair ke-14 Poltekpar Bali, Jumat 6 Oktober 2023.

Jadi saya tekankan itu (pariwisata berkualitas, bermartabat, berkebudayaan dan berkelanjutan) yang sudah kami sampaikan (kepada wisman), dan aparat penegak hukum sudah kita koordinasikan untuk bersikap tegas namun santun dalam menyampaikan peraturan-peraturan termasuk juga kearifan budaya dan kearifan lokal masyarakat Bali.

Baca juga: Komplek Rumah Bedeng di Uluwatu Badung Terbakar, 50 Orang Terpaksa Mengungsi

Baca juga: Ibu Muda di Jembrana Nekat Memperdaya Bocah 11 Tahun, Kini Berakhir Fatal

Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan usai menutup kegiatan Job Fair Ke-14 Poltekpar Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan usai menutup kegiatan Job Fair Ke-14 Poltekpar Bali. ((Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin))

 

"Saya menerima banyak apresiasi, bahwa ketegasan kita ini bukannya mengurangi kunjungan wisatawan ke Bali justru meningkat angkanya itu 17 persen year on year," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.

Apakah sosialisasi do and don't yang telah dilakukan Pemprov Bali tidak efektif?

Sandiaga Uno membantahnya dan menurutnya do and don't sangat efektif.

"Sangat efektif do and don't di Bali ini dan mendapatkan apresiasi dari para wisatawan," tegasnya.

Selain itu berdasarkan data kata Menparekraf, dari peningkatan jumlah wisatawan dan tingkat pelanggaran ini ternyata berbanding tidak lurus.

"Jadi wisatawannya meningkat tapi jumlah pelanggarannya justru menurun, ini salah satu efek dari masif kita sosialisasikan do and don't nya," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia menambahkan saat ini kunjungan wisman ke Bali urutan pertama masih ditempati dari Australia, posisi kedua India lalu ketiga Malaysia.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved