Tewasnya Janda di Surabaya
TERKUAK, Ini Motif Penganiayaan Janda di Surabaya yang Diduga Dilakukan oleh Anak Pejabat DPR RI
Motif penganiayaan wanita asal Sukabumi berinisial DSA (29) oleh sosok yang diduga anak dari pejabat DPR RI mulai terkuak
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Motif penganiayaan wanita asal Sukabumi berinisial DSA (29) oleh sosok yang diduga anak dari pejabat DPR RI mulai terkuak.
Tewasnya DSA diduga setelah dianiaya GTR (31) yang diduga sebagai anak pejabat DPR RI seusai karaokean di tempat hiburan malam di kawasan Dukuh Pakis, Surabaya.
Sampai saat ini, motif yang diduga sebagai pemicu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh GTR kepada DSA karena adanya orang ketiga dalam hubungan keduanya.
Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfarauq tak menampik, kehadiran 'orang ketiga' memicu perseteruan yang terjadi diantara sejoli tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Janda Cantik Tewas Setelah Dianiaya Anak Pejabat asal NTT, Wanita Lain Jadi Penyebab
Apalagi, sampai saat ini, Jumat (6/10/2023), pihak Satreskrim Polrestabes Surabaya belum menyampaikan memberikan perkembangan terbaru secara lengkap mengenai hasil penyelidikan kasus tersebut.
"Kalau itu memang iya, karena sempat curhat semacam itu,”
“Tapi ini hubungan mereka bukan hubungan seperti suami istri (statusnya),”
“Si terlapor ini, punya cewek lain. Iya (kemungkinan) diduga seperti itu,”
“Tapi nanti di-update lagi. Intinya kami masih menunggu keterangan lengkap dari polisi," ujarnya, Jumat (6/10/2023)

Baca juga: BUKTI BARU Kasus Dugaan Penganiyaan Janda yang Dilakukan Terduga Anak Anggota DPR RI di Surabaya
Dimas menerangkan, hubungan percintaan antara GRT dan korban belum genap setahun. Mereka diketahui baru berpacaran kurun waktu lima bulan.
Disinggung mengenai perlakuan kasar cenderung mengarah ke kekerasan fisik dari GRT ke korban.
Dimas mengungkapkan, GRT diduga sempat beberapa kali melakukan kekerasan fisik selama kurun waktu lima bulan ini menjalin hubungan percintaan.
"Kalau dari beberapa teman, pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu. Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan. Informasinya begitu," katanya.
"Tapi yang paling parah hingga terjadi sampai seperti ini, bahkan Dini sampai mengirim voice note kepada salah seorang temannya," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, DSA bekerja sebagai freelance.
Ia juga menegaskan bahwa DSA tidak bekerja di dalam tempat hiburan yang menjadi lokasi dirinya terkapar.
Uang hasil bekerja di Kota Surabaya selalu dikirimkan untuk keluarga dan anak semata wayang yang berusia 12 tahun.
"Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir, ditinggal mencari nafkah. Si Dini belum pernah ketemu anaknya. Tapi ujungnya dia MD sekarang. (Profesi) berganti ganti, freelance," pungkasnya.
Baca juga: POSTINGAN Janda Cantik Sebelum Tewas di Basement Parkir: Cowoknya Mati-matian Matiin Ceweknya
Sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.
"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke Dini.
Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.
Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.
Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Motif Tewasnya Wanita Asal Sukabumi Usai Karaoke di Surabaya Diungkap
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.