Penganiayaan Prada Lucky

AYAH Prada Lucky Diundang Podcast Denny Sumargo Bahas Prada Lucky, Tapi Tak Dapat Izin Danrem!

Kasus kematian Prada Lucky menjadi sorotan publik Indonesia. Bagaimana tidak, seorang prajurit junior yang baru 2 bulan menjadi TNI, disiksa.

ISTIMEWA
SOSOK - Ayah Prada Lucky dijadwalkan hadir dalam podcast Denny Sumargo untuk membahas perkembangan kasus Prada Lucky. Namun rencana itu batal, setelah Komandan Korem (Danrem) disebut tidak memberikan izin tanpa alasan jelas. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus kematian Prada Lucky masih menjadi sorotan publik Indonesia. Bagaimana tidak, seorang prajurit junior yang baru 2 bulan menjadi TNI, disiksa dengan dalih pelatihan seorang prajurit.

Tetapi jauh dari kata manusiawi, bahkan kabar mengejutkan mendiang Prada Lucky sampai disuruh berhubungan badan dengan sesama prajurit TNI pria di depan para senior. 

Hal ini membuat sang ibu tak kuasa menahan tangis dan jeritannya, ia dan keluarga mendiang Prada Lucky hanya meminta agar hukuman setimpal dapat berlaku bagi para pelaku. 

Baca juga: DUKA Kematian Anak Belum Sembuh, Ayah Prada Lucky Harus Diperiksa Denpom Atas 2 Tuduhan Serius!

Baca juga: BANTAH Langgar Disiplin, Ayah Prada Lucky Dituding 2 Pelanggaran? Salah Satunya Kasus Kumpul Kebo

MOHON KEADILAN - Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mierpey, menangis dan bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, memohon keadilan bagi anaknya, Senin (11/8/2025), di rumah duka, Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, NTT.
MOHON KEADILAN - Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mierpey, menangis dan bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, memohon keadilan bagi anaknya, Senin (11/8/2025), di rumah duka, Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, NTT. (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Kini belum kering luka akibat penganiayaan sang anak hingga meregang nyawa, sang ayah justru harus berhadapan dengan Denpom karena 2 tuduhan serius. 

Pertama ihwal pelanggaran atas dugaan ketidakpercayaan pada pengadilan militer, dan kasus kedua dugaan telah melakukan tindakan melanggar etika dengan kumpul kebo tanpa ikatan yang sah. 

Ayah mendiang Prada Lucky, Pelda Chrestian Namo, memang terkenal vokal selama ini menanggapi kematian anaknya. Ia yang juga TNI tak habis pikir, bagaimana bisa anaknya mati sia-sia di tangan para seniornya. 

Beberapa kata yang Pelda Chrestian Namo lontarkan pun, kerap viral di media sosial. Tentu saja, duka dan luka yang ia rasakan atas kematian Prada Lucky tidak main-main. 

Ayah mana yang sanggup melihat anaknya yang ia besarkan, mati sia-sia dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal. Bahkan ada tuduhan Prada Lucky disebut memiliki kelainan seksual (gay). 

Tak hanya keluarga, kini publik pun menunggu proses peradilan yang diharapkan bisa adil-seadilnya. Pelda Chrestian Namo pun, menegaskan dirinya tidak pernah berniat melanggar aturan militer dalam menyuarakan kebenaran terkait kasus kematian anaknya.

Ia hanya ingin memastikan keadilan ditegakkan dan pelaku penganiayaan dihukum seberat-beratnya.“Sampai hari ini tidak ada panggilan untuk saya, dan memang saya tidak dipanggil,” ujar Pelda Chrestian Namo, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, seharusnya hari ini ia dijadwalkan hadir dalam podcast Denny Sumargo untuk membahas perkembangan kasus Prada Lucky. Namun rencana itu batal, setelah Komandan Korem (Danrem) disebut tidak memberikan izin tanpa alasan jelas.

“Tim Denny Sumargo sudah kirim surat agar saya bisa berangkat, tapi tidak direspons. Saya kecewa. Jangan salahkan saya. Saya bicara sesuai fakta,” ujar Pelda Chrestian Namo.

Ia menambahkan, istrinya yang juga ibu dari almarhum Prada Lucky sempat ditahan agar tidak berangkat ke Jakarta untuk membahas kasus tersebut. Namun berkat pendampingan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pusat, sang istri akhirnya bisa berangkat hari ini.

“Saya hanya ingin kebenaran. Kalau ada yang bilang saya tidak percaya (pada institusi), saya bisa buktikan perkataan saya. Saya bisa gugat balik,” ujarnya. Pelda Chrestian Namo berharap, kasus kematian Prada Lucky segera menemukan titik terang dan para pelaku dihukum seadil-adilnya.

“Saya ingin keadilan dan kebenaran. Anak saya mati karena dianiaya. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya,” ujar Pelda Chrestian Namo. 

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, saat melayat ke keluarga Prada Lucky Cepril Saputra Namo.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, saat melayat ke keluarga Prada Lucky Cepril Saputra Namo. (Istimewa/Pendam Udayana. )

Isu Lama Kumpul Kebo  

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved