Berita Gianyar
Kebanyakan Merekam Tanpa Menolong, Ariasa Sebut Jiwa Tolong-menolong Merosot
Kebanyakan Merekam Tanpa Menolong, Ariasa Sebut Jiwa Tolong-menolong Merosot
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pasca menjadi korban kebakaran mobil di Jalan Raya Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali.
Komisioner Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ir I Made Ariasa, menyaksikan perubahan perilaku masyarakat. Dia menyebut budaya tolong-menolong masyarakat saat ini mulai tergerus.
"Bayangkan dari puluhan bahkan hampir seratusan yang hadir saat kejadian musibah kebakaran, hanya segelintir yang peduli dan ikut tepo saliro dengan usaha membantu sebisa yang bisa dilakukan, minimal bawakan air seember. Malah kebanyakan yang berkomentar khawatir dan sejenisnya sambil merekam kejadian tersebut," ujar Ariasa, Rabu 11 Oktober 2023.
Kata Ariasa, saat itu yang membantu memadamkan api sebelum petugas Damkar datang, justru ibu-ibu pemilik warung dan beberapa bapak-bapak.
"Tentunya hal ini menjadi pembelajaran baik bagi kita semua. Apa yang perlu dan sepatutnya kita lakukan jika ada seseorang mengalami musibah di tengah jalan atau dalam perjalanan. Jikalau salah satu dari kita atau keluarga kita mengalami hal serupa, tentu kita sangat berharap ada pertolongan orang-oramg di sekitar kejadian," ujarnya.
Namun Ariasa menegaskan, ini hanya sebatas pengamatan dan penilaian subjektif dari dirinya.
"Kejadian kemarin, akan menjadi bagian introspeksi bagi tiang sebagai yang menerima cobaan bahwa jangan berkurang apa lagi berhenti untuk terus belajar berbagi kebaikan sekecil apapun dalam setiap kesempatan," ujarnya.
Ariasa pun mengaku kehilangan budaya tolong-menolong yang selama ini diwariskan leluhur.
Sebab sikap tersebutlah yang menjadikan Bali menjadi salah satu kunjungan wisatawan internasional.
Ariasa menilai, tergerusnya budaya tolong-menolong inilah yang menjadi salah satu pemicu persoalan di Bali semakin kompleks.
Baca juga: Petugas Temukan Satu Jerat Satwa di Kawasan TNBB, Diduga Dipasang Pelaku Perburuan Liar
Seperti, tindak kekerasan terhadap anak yang cukup tinggi hingga kekerasan seksual.
"Hal ini bisa dicegah dan diminimalisir dampaknya, jika semangat kepedulian dan kegotong royongan kita bagus di tingkat tindakan, bukan hanya di tataran wacana," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.